AKSELERASI – Kontingen gulat Benua Etam dipastikan berlaga di Babak Kualifikasi (BK) Pekan Olahraga Nasional (PON) yang berlangsung di Jakarta Timur, Senin 6 November 2023 hingga Kamis 9 November 2023 mendatang. Tim dilepas secara resmi oleh Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kaltim Rusdiansyah Aras, beberapa waktu lalu.
Saat memberikan sambutan, Ketua Harian Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PGSI) Kaltim Huzainsyah Akma, meminta kepada para atlet yang akan bertanding di BK PON untuk memahami situasi dan kondisi saat pertandingan jika ada indikasi kecurangan
“Jadi perlu saya sampaikan, katanya nanti pasti ada. Boleh protes tapi jangan ribut,” katanya. “Pasti ada kepentingan PB (Pengurus Besar, Red.) maupun tuan rumah. Itu pasti. Tentunya PGSI Kaltim sudah terkenal. Tapi saya kira tidak perlu ribut. Soalnya medali tidak berubah, kecurangan pasti ada,” timpal Huzainsyah Akma.
Dia mengungkapkan, menyebutkan kecurangan tersebut bukan hanya di cabang olahraga (cabor) yang keras seperti gulat, melainkan juga di olahraga lain seperti dansa. Hal ini mengingat Huzainsyah Akma juga merupakan Ketua Ikatan Olahraga Dansa Indonesia (IODI) Kaltim. “Jangankan olahraga keras yang terukur, olahraga lembut seperti dansa juga ada kecurangannya,” ungkapnya.
Sebelum mengakhiri sambutan, Huzainsyah Akma menyampaikan rasa terimakasihnya kepada KONI Kaltim yang terus mendukung semua cabor, salah satunya gulat yang masuk pada kategori cabor unggulan Benua Etam.
Sehingga dengan dukungan ini menjadi daya motivasi para pegulat Kaltim untuk meraih prestasi terbaik pada BK PON dan merebut tiket kelolosan menuju PON XXI/2024 di Aceh-Sumatera (Sumut) yang akan datang. “Di olahraga tentu ada kurang lebihnya, namun demikian yang penting adalah suportivitas dan dedikasi yang tinggi,” tukasnya Huzainsyah Akma. (adv)