AKSELERASI – Sejumlah aset milik Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur menuai sorotan tajam dari legislator Karang Paci. Teranyar adalah kondisi hotel atlet di Kompleks Gelora Kadrie Oening.
Bagi Nidya Listiyono, Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kalimantan Timur, jika dikelola dengan baik, aset tersebut sebenarnya bisa menambah pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah.
Itu sebabnya, politisi Partai Golongan Karya itu mendorong Pemprov Kaltim, melalui Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kaltim, untuk memanfaatkan aset tidur atau aset yang tidak produktif dalam operasional sehari-hari.
“Kalau mau cuan, kami mengusulkan supaya bangunan itu dapat difungsikan sebagai hotel komersial dengan pola kerjasama pihak ketiga,” katanya. “Supaya aset tersebut dapat berfungsi dan menghasilkan PAD,” tambah Nidya Listiyono.
Menurut Nidya Listiyono, letak hotel atlet di Kompleks Gelora Kadrie Oening cukup strategis. Apalagi fasilitas pendukung seperti lahan parkir hingga sarana olahraga, membuat bangunan tujuh lantai ini memiliki nilai tawar tinggi.
“Harusnya OPD (Organisasi Perangkat Daerah, Red.) terkait bisa memperhitungkan. Mulai dari potensi sewa dan pendapatan yang akan diterima. Itu kan tinggal dipoles saja sudah terlihat bagus. Toh jika ada hotel umum di sana, Pemprov Kaltim bisa memanfaatkannya jika ada kegiatan berskala besar, tentu dengan harga spesial,” urainya.
Nidya Listiyono berharap, Pemprov Kaltim bisa mulai memperhitungkan pemanfaatan hotel atlet dengan mencari pihak ketiga yang mau menyewa bangunan tersebut untuk meraup PAD dari aset-aset yang saat ini belum berfungsi secara maksimal. “Daripada diam begitu saja tidak menghasilkan sama sekali, lebih baik dimanfaatkan dengan menjalin kerjasama lewat pihak ketiga,” tutupnya. (adv)