AKSELERASI – Kasus meninggalnya Sutrisno (45), pasien Kartu Indonesia Sehat di Rumah Sakit Pertamina Balikpapan, jadi catatan khusus Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kalimantan Timur. Mimi Meriami BR Pane, anggota Komisi III DPRD Kaltim mengaku geram atas peristiwa yang terjadi.
Seperti diketahui, warga Rukun Tetangga 19, Kelurahan Margo Mulyo, Balikpapan Barat, itu tidak mendapat perawatan yang seharusnya dari RSPB. Hal itu terjadi lantaran KIS milik mendiang telah kedaluwarsa atau tidak aktif lagi.
“Warga ini meninggal dunia karena pihak keluarga tidak mampu membayar uang DP (Down Payment, Red.) sebesar Rp 10 juta,” katanya. “Pihak keluarga juga sudah nego Rp 2 juta, tapi rumah sakit swasta ini tetap menolak. Bahkan, harus bayar dulu Rp 2 juta baru jenazahnya boleh dibawa pulang,” timpal Mimi Meriami BR Pane.
Katanya, hingga mengembuskan nafas terakhir, pasien bahkan tidak mendapat penanganan dari RSPB karena menunggu DP Rp 10 juta. Naasnya, jelang wafatnya sang pasien, sempat direncanakan untuk dirujuk atau dipindahkan ke RSUD Dr. Kanujoso Djatiwibowo namun tidak sempat.
“Sebelumnya saya minta untuk dibantu, masalah kamar ada atau tidak, itu saya enggak mau tahu. Pokoknya warga saya dibantu, akhirnya komunikasi selesai dan saya malah dapat info bahwa pasiennya meninggal hari itu juga karena tidak langsung ditangani,” terangnya.
“Jadi saya mohon pada pemerintah agar bisa memperhatikan hak-hak masyarakat yang kurang mampu baik itu di rumah sakit swasta maupun milik pemerintah. Siapa saja yang membutuhkan pelayanan kesehatan harusnya dilayani. Jangan sampai kejadian serupa terjadi lagi dikemudian hari,” sambung Mimi Meriami BR Pane. (adv)