AKSELERASI – Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Bontang memastikan kapasitas dan pemanfaatan air bersih bagi masyarakat Kota Bontang di Waduk Kanaan, Bontang Barat, tidak laik.
Pemanfaatan waduk untuk kebutuhan air bersih di Kota Taman terus menjadi perhatian Komisi III DPRD Bontang. Betapa tidak, tiga tahun ke depan Kota Bontang diprediksi akan mengalami krisis air bersih.
Kepada awak media, Ketua Komisi III DPRD Bontang, Amir Tosina menilai Waduk Kanaan tidak bisa dikonsumsi. Secara kasat mata, menurut politisi Partai Gerakan Indonesia Rya ini, waduk seluas 8 hektare tersebut tidak laik untuk dimanfaatkan sebagai alternatif air bersih permukaan. “Tidak pantas untuk dikonsumsi. Walaupun disaring, juga tidak pantas,” ujarnya.
Apalagi, menurut Amir Tosina, tidak jauh di sekitar Waduk Kanaan, ada pemakaman dan kandang-kandang ternak babi.
Dia memberikan solusi, agar waduk yang terletak di bagian barat Kota Bontang itu dibuat menjadi folder penampung air guna mengantisipasi banjir. “Sebaiknya dimanfaatkan untuk dibuat folder untuk mengantisipasi banjir,” ungkapnya.
Lebih jauh, Amir Tosina menjelaskan, satu-satunya yang siap dimanfaatkan untuk kebutuhan air bersih masyarakat yakni kolam bekas lubang tambang PT Indominco.
Dia pun mendesak Perintah Kota Bontang segera melakukan percepatan dan membentuk tim untuk memanfaatkan ex void dari PT Indominco itu.
“Yang jelas kami wakil rakyat, sudah dan terus melakukan studi dan berkunjung agar air bisa dimanfaatkan,” tutupnya. (*)