Home DISPORA KALTIM Bidang Pembudayaan Olahraga Pantau Calon Atlet Disabilitas di Kabupaten/Kota

Bidang Pembudayaan Olahraga Pantau Calon Atlet Disabilitas di Kabupaten/Kota

0
Kabid Pembudayaan Olahraga Dispora Kaltim, AA Bagus Surya Saputra. (FOTO: Ak/Akselerasi)

Banner Dispora Kalimantan Timur (1)

AKSELERASI, SAMARINDA – Bidang Pembudayaan Olahraga di Dispora Kaltim melakukan pantauan serius terhadap bibit baru atlet disabilitas. Hal itu dilakukan melalui National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Kaltim dan kabupaten/kota.

“Selama ini kami telah memantau perkembangan para atlet disabilitas mupun calon atlet disabilitas. Tapi nanti kami berencana melakukan pencarian bakat yang lebih intensif tahun epan,” ucapnya Kabid Pembudayaan Olahraga Dispora Kaltim, AA Bagus Surya Saputra.

Dia mengungkapkan, atlet-atlet isabilitas yang ada saat ini memang hanya dipantau. Namun, Ketika melakukan diskusi terbuka dengan NPCI Kaltim dan kabupaten/kota, Bidang Pembudayaan Olahraga mewacanakan generasi baru atlet disabilitas di Kaltim.

“Salah satu langkah konkretnya adalah program pencarian bakat ke SLB di seluruh Kaltim,” ujarnya. “Kami bersama NPCI melakukan penilaian langsung terhadap anak-anak dengan disabilitas untuk melihat bakat mereka dalam pelbagai cabang olahraga,” ulas AA Bagus Surya Saputra.

Kedepan, Bidang Pembudayaan Olahraga bahkan akan mengusulkan anggaran untuk melakukan pencarian bakat ke SLB. “Kami akan langsung ke SLB, untuk mencari bakat anak-anak i ana di semua cabor,” ungkapnya.

Meski demikian, AA Bagus Surya Saputra mengakui proses pencarian bakat ini bukanlah hal yang mudah. Tantangan utama adalah sensitivitas dalam penanganan anak-anak dengan disabilitas yang memerlukan pendekatan khusus.

“Tapi itu prosesnya saya dengar agak rumit, karena sensitif. Itu menjadi tantangan kami,” tukasnya. (ak/adv)

Bagus menekankan bahwa program ini masih dalam tahap perencanaan dan pencarian metode terbaik. Selain tantangan teknis, Dispora Kaltim juga menghadapi hambatan sosial. Bagus menjelaskan bahwa faktor orang tua sering kali menjadi salah satu kendala dalam pengembangan bakat anak disabilitas.

“Faktor orang tua, sebab malu dengan keadaan anak. Anak punya bakat tapi orang judge jadi beban mentalnya,” ungkapnya.

Dispora Kaltim dan NPCI berencana untuk memberikan pemahaman lebih kepada orang tua, agar mereka mendukung bakat anak-anaknya. Melalui program ini, diharapkan orang tua dapat lebih terbuka dan memberikan kesempatan bagi anak-anak mereka untuk berkembang di dunia olahraga.

“Kami mencoba memberikan pemahaman kepada orang tua agar anak bisa berkembang dan menunjukkan bakatnya,” jelasnya. (ak/adv)

 

Exit mobile version