Oleh:
Adnan Putra Pratama, S.P., M.Sc.
Dosen Jurusan Pertanian
Politeknik Pertanian Negeri Samarinda
SUMBER daya manusia menjadi salah satu variabel penting dalam mendukung percepatan pembangunan dan kemajuan suatu Negara. Perkembangan dunia pendidikan saat ini dihadapkan pada tantangan yang lebih kompetitif seiring dengan permintaan pasar kerja yang sangat dinamis dan mengalami eskalasi yang cukup tinggi. Sektor pendidikan vokasi diharapkan menjadi salah satu tumpuan dalam menghasilkan sumber daya manusia yang mampu memberi kontribusi dalam pembangunan baik secara ekonomi maupun dalam tatanan sosial kemasyarakatan.
Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) dan Kalimantan Utara (Kaltara) merupakan Daerah yang saat ini memiliki posisi strategis dalam hal ketersediaan potensi sumber daya alam yang dapat dioptimalkan untuk sektor pembangunan baik Daerah maupun Nasional. Salah satu elemen yang diharapkan hadir turut serta dalam agenda pembangunan ini adalah sektor pendidikan vokasi utamanya dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang kompeten dan berdaya saing.
Kondisi pendidikan vokasi terkini di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara dapat dikatakan semakin mendapatkan atensi dari berbagai stakeholder dalam agenda mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) vokasi yang terampil dan kompeten. Hal ini dimulai dari Program Penguatan Ekosistem Berbasis Potensi Daerah yang menjadi sebuah agenda pemantik dalam menghadirkan ekosistem kemitraan yang mengintegrasikan potensi dari berbagai elemen dan stake holder untuk bersama-sama hadir berperan dalam mendorong kemajuan pendidikan vokasi daerah. Terbentuknya TKDV dan Dewan Pendidikan di Daerah Kaltim dan Kaltara menjadi sebuah momentum terbentuknya kolaborasi antara pemerintah daerah, lembaga pendidikan vokasi, maupun pihak DUDI sebagai end user sdm vokasi.
Program Penguatan Ekosistem Kemitraan untuk Pengembangan Inovasi Berbasis Potensi Daerah di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) dan Kalimantan Utara (Kaltara) dilaksanakan oleh Tim Riset Konsorsium PTV yang ditunjuk oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dengan beranggotakan Politeknik Negeri Samarinda (Polnes), Politeknik Pertanian Negeri Samarinda (Politani Samarinda), Politeknik Negeri Balikpapan (Poltekba) dan Politeknik Negeri Nunukan (PNN). Program ini mendapat sambutan yang hangat dari jajaran kedua pimpinan daerah Kaltim dan Kaltara yang mana sejak dimulainya program ini, gaung tentang ekosistem pendidikan vokasi di Kaltim dan Kaltara mulai mendapat perhatian dari berbagai elemen stakeholder.
Beberapa pihak yang turut serta terlibat dalam program penguatan ekosistem antara lain Jajaran Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Bappeda, Dinas Koperasi & UKM, Kamar Dagang Industri Daerah (KADINDA), Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP), Badan Otorita IKN, DUDI, dan unsur media. Selama ini peranan dari masing-masing stakeholder di Daerah sudah berjalan sesuai rel masing-masing, hanya saja sumber daya yang ada belum difokuskan pada penguatan pendidikan vokasi di Daerah.
Misalnya Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi selalu aktif menyelenggarakan Job Fair atau Job Market serta pelatihan untuk memasuki dunia kerja pada para calon tenaga kerja. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Daerah perannya dalam peningkatan kualitas guru melalui berbagai program dari peningkatan kualifikasi melalui pendidikan profesi, sertifikasi, program program penunjang dari Teaching clinic, pembuatan teaching factory (tefa), penguatan forum MKKS workshop dan seminar. Bappeda sejauh ini yang menyusun perencanaan di bidang penelitian dan pengembangan juga masih belum memasukkan pendidikan vokasi menjadi salah satu agenda penting dalam perencanaannya di daerah.
Peran KADINDA dalam penguatan pendidikan vokasi sebenarnya sudah memiliki panduan dalam Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan dan Pelatihan Vokasi yang dimandatkan dalam Tim Kerja Nasional Vokasi (TKNV), hanya saja KADIN tidak dapat berjalan sendiri tanpa melibatkan langsung pihak dari lembaga pendidikan vokasi dalam implementasinya di Daerah.
Hadirnya Dewan Pendidikan dan Tim Koordinasi Daerah Vokasi (TKDV) di Kalimantan Timur diharapkan mampu menjembatani para pemangku kepentingan untuk saling bersinergi melalui program yang konkret. Ketua TKDV Kaltim dalam hal ini Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim dalam satu kesempatan turut serta menghadiri suatu forum yang diselenggarakan oleh Kemendikbudristek melalui Direktorat Mitras DUDI Direktorat Jenderal Vokasi untuk menyampaikan gagasan dan agenda besarnya dalam pembangunan Kalimantan Timur dengan menjadikan pendidikan vokasi sebagai salah satu motor penggerak dalam pembangunan. Ini merupakan sebuah komitmen yang nyata oleh Pemerintah Provinsi Kaltim terhadap kemajuan dunia pendidikan vokasi yang selama ini masih kurang mendapat perhatian di daerah.
Dengan hadirnya ekosistem kemitraan berbasis inovasi daerah, lembaga pendidikan vokasi khususnya Perguruan Tinggi Vokasi (PTV) juga lebih mempunyai posisi tawar yang strategis dalam mengawal dan mengelaborasi berbagai potensi dari setiap pemangku kepentingan untuk dapat berjalan bersama menguatkan pendidikan vokasi dari segala lini mulai hulu sampai hilir. Beberapa agenda yang ditargetkan dapat tercapai antara lain penguatan tenaga pendidik Guru SMK dan Dosen Vokasi, perbaikan sarana prasarana pendidikan vokasi, upgrading dan evaluasi kurikulum vokasi sesuai kebutuhan pasar kerja, meningkatkan keterserapan lulusan vokasi di dunia kerja, penguatan kemitraan lembaga pendidikan vokasi dan DUDI. (*)