Home NEWS LPK di Kaltim: Antara Eksistensi dan Mati Suri, Forlat Vokasi Siap Mendorong...

LPK di Kaltim: Antara Eksistensi dan Mati Suri, Forlat Vokasi Siap Mendorong Kebangkitan

0
LPK di Kaltim

AKSELERASI.ID, Samarinda – Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Forum Lembaga Pelatihan Vokasi Swasta Indonesia (Forlat Vokasi) Provinsi Kalimantan Timur, Abdul Jabbar, menyoroti kondisi Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) di Kaltim yang mengalami dinamika antara eksistensi dan mati suri. Ditemui beberapa waktu yang lalu di Samarinda.

Menurut Abdul Jabbar, LPK di Kaltim yang masih eksis umumnya memiliki kerja sama dengan pemerintah, sedangkan yang mati suri sering kali tidak memiliki hubungan kemitraan sama sekali. “Biasanya, LPK yang tidak aktif ini disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah kurangnya kreativitas dari pimpinan dalam menjalankan program kursus. Jika mereka hanya menawarkan pelatihan yang tidak sesuai dengan kebutuhan pasar di daerahnya, tentu akan sulit untuk bertahan,” jelasnya.

Strategi agar LPK Tetap Bertahan

Agar LPK tetap eksis di masing-masing kota, Abdul Jabbar menekankan pentingnya memahami kebutuhan masyarakat setempat. “Misalnya, di Balikpapan, kita harus melihat sektor apa yang paling banyak dibutuhkan, begitu pula di Samarinda. LPK seharusnya bisa menyesuaikan program kursusnya dengan kebutuhan tenaga kerja yang ada,” ujarnya.

Selain itu, ia menyarankan agar LPK tidak terpaku pada satu jenis kursus saja. “Jika suatu LPK hanya membuka pelatihan komputer, tetapi di kota tersebut kebutuhan akan keterampilan lain lebih tinggi, maka mereka harus beradaptasi dengan membuka program kursus lain yang lebih relevan,” tambahnya.

Abdul Jabbar juga mencontohkan program Probebaya di Samarinda yang telah bekerja sama dengan LPK untuk pelatihan tenaga kerja. Program semacam ini, menurutnya, dapat menjadi peluang besar bagi LPK agar tetap berkembang dan mampu memberikan manfaat bagi masyarakat.

Harapan untuk Masa Depan LPK di Kaltim

Forlat Vokasi berkomitmen untuk mendorong kebangkitan LPK yang saat ini mengalami kesulitan agar bisa kembali aktif. Salah satu langkah yang akan dilakukan adalah menjembatani kerja sama antara LPK dan pemerintah, serta memberikan pendampingan bagi LPK yang ingin berinovasi dalam program pelatihannya.

“Kami berharap LPK yang belum eksis bisa bangkit kembali dengan strategi yang tepat, memahami kebutuhan masyarakat, dan memanfaatkan peluang kerja sama dengan pemerintah maupun pihak swasta,” pungkas Abdul Jabbar. (Red)

Exit mobile version