AKSELERASI, SAMARINDA – Pola pembinaan atlet usia dini di sejumlah negara maju, jadi salah satu insipirasi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga, Dispora Kaltim. Pasalnya, di sana, mereka yang masih dukuk di SD, sudah didik untuk menjadi atlet masa depan.
“Negara-negara maju dalam bidang olahraga mencetak atlet muda melalui latihan keras sejak usia 6 tahun. Hasilnya baru terlihat 10 hingga 20 tahun ke depan,” kata Kabid Peningkatan Prestasi Olahraga, Dispora Kaltim, Rasman.
Rasman Rading mengungkapkan, negara-negara maju seperti Tiongkok hingga Korea Selatan, sukses melakukan pembinaan atlet berprestasi sejak usia dini.
Makanya, Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga berkomitmen untuk menemukan atlet berbakat usia dini dan membimbing mereka menuju kesuksesan. Dengan visi ini, mereka berharap bahwa pada 2045, setidaknya ada beberapa atlet yang mampu meraih prestasi dan medali di Olimpiade.
“Langkah-langkah strategis seperti ini adalah langkah cerdas dalam menjadikan olahraga sebagai faktor penting dalam perkembangan daerah,” ucapnya.
Diantara proses itu, urai Rasman Rading, peran guru olahraga di sekolah sangat penting dalam mencari dan mengembangkan bakat atlet usia dini. Itu sebabnya, pihak terkait diimbau melakukan pendataan atlet muda. Mulai dari tingkat SD, SMP, dan SMA. “Guru olahraga akan diberikan pelatihan khusus untuk mendeteksi dan mengembangkan atlet berpotensi,” tukasnya. (ak/adv)