AKSELERASI – Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Balai Latihan Kerja Industri (BLKI) Bontang terus melakukan berbagai upaya untuk menekan angka pengangguran. Sejumlah prorgam pelatihan pun digencarkan.
Diketahui, Data terakhir yang yang dihimpun redaksi per Juli 2023 jumlah pengangguran terbuka di Bontang berada di angka 7,81 persen.
Kepala UPTD BLKI Bontang, Ismid Rizal mengatakan bahwa pengangguran merupakan permasalahan dari pemerintah pusat, provinsi hingga kabupaten/kota di Indonesia.
“Untuk meningkatkan aksesibilitas kesempatan dan produktivitas kepada masyarakat kita terus melakukan berbagai pelatihan,” ucapnya.
Pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan sumber daya manusia sehingga memiliki daya saing di industri, lantaran angka pengangguran masih tinggi. Sehingga dengan adanya program pelatihan berbasis kompetensi diharapkan bisa menjawab kebutuhan tenaga kerja saat ini.
Selain itu, pengangguran mengalami peningkatan pada usia produktif yakni 20 – 24 tahun. Apalagi saat ini tantangan yang dihadapioleh generasi muda yakni persaingan menuju IKN 2024
“Salah satu masalah pengangguran yang terjadi disebabkan adanya ketidakseimbangan persediaan dan kebutuhan tenaga kerja baik dari segi kualitas maupun kuantitas yang dibutuhkan pasar kerja, dimana jumlah pencari kerja setiap tahun semakin meningkat sedangkan jumlah lowongan kerja yang tersedia sangat sedikit,” ujarnya.
Maka dari itu, generasi muda harus memiliki skill yang bisa didapatkan dari pelatihan khususnya di UPTD BLKI Bontang.
“Kami berharap hal ini menjadi salahsatu upaya terbaik untuk terus melakukan penurunan angka pengangguran terbuka di bontang,” tukasnya. (lia/adv)
