AKSELERASI, SAMARINDA – Pelatihan Kecakapan Hidup atawa lifeskill yang kerap digagas Dispora Kaltim, punya tujuan positif untuk para pemuda di Benua Etam. Mereka yang sebelumnya sekadar pemuda dan peserta, nantinya akan memiliki skill pasca mengikuti pelatihan ini. Itu sebabnya, mereka yang mengikuti Pelatihan Kecakapan Hidup ini dibekali selama beberapa hari.
“Minimal mereka punya skill. Apalagi dapat ertifikat pelatihan. Kalau bisa mereka berwirausaha dari skill yang mereka punya. Harapannya seperti itu,” ujar Analis Kebijakan Ahli Muda Bidang Pengembangan Pemuda Dispora Kaltim, Rusmulyadi.
Menurutnya, Pelatihan Kecakapan Hidup hanyalah salah satu dari 3 tahap pelaksanaan program kepemudaan yang dijalankan Bidang Pengembangan Pemuda. Tiga tahap tersebut adalah penyadaran, pemberdayaan, dan pengembangan. “Penyadaran itu maksudnya kami sadarkan dulu bahwa seseorang itu adalah pemuda,” sebutnya.
Setelah seseorang tersebut sadar sebagai pemuda, mereka lalu diberdayakanlah. “Makanya ada Bidang Pemberdayaan di sini. Pemberdayaan itu mereka yang punya aktivitas tertentu diberdayakan,” jelasnya.
Berikutnya, setelah diberdayakan dan diberi pemahaman fungsi sebagai pemuda, mereka lalu dikembangkan. “Pengembangan itu benar-benar ke pengembangan diri. Contohnya Pelatihan Kecakapan Hidup,” tuturnya.
Rusmulyadi menyatakan, sebenarnya UU Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan menjadi salah satu dasar sejumlah program yang dilaksanakan Bidang Pengembangan Pemuda.
Dalam Bab I Ketentuan Umum, Pasal 1 Ayat 7 disebutkan, pengembangan kepemimpinan pemuda adalah kegiatan mengembangkan potensi keteladanan, keberpengaruhan, serta penggerakan pemuda. Di Ayat 8 kemudian tertulis, pengembangan kewirausahaan pemuda adalah kegiatan mengembangkan potensi keterampilam dan kemandirian berusaha.
“Di Ayat 9, disebutkan jika pengembangan kepeloporan pemuda adalah kegiatan mengembangkan potensi dalam merintis jalan, melakukan terobosan, menjawab tantangan, dan memberikan jalan keluar atas pelbagai masalah,” tukas Rusmulyadi. (ak/adv)