Baca Juga

spot_img

Owa Kelempiau, Kera Khas Kalimantan Tak Berekor (2-Habis)

Owa merupakan hewan yang setia loh! Primata ini hanya memiliki satu pasangan atau disebut monogami. Spesies ini sangat setia dengan lawan jenisnya. Bisa dibilang, hanya kematian yang bisa memisahkan pasangan Owa.

OWA bertubuh kecil, kepala dan tubuh beurukuran antara 420-470 mm, kaki belakang 128-150 mm, dan beratnya 5-6 kg. Meski bertubuh kecil, namun spesien ini sangat lincah dan sulit ditangkap.

Saat bahaya mengancam, Owa akan melindungi keluarga dengan suara keras dan panjang.Jika mereka dimangsa, kemungkinan besar oleh predator burung dan atau ular arboreal. Masa hidup Owa sekitar 30-35 tahun di alam dan 40-50 tahun jika di penangkaran.

Sebagai pemakan buah, mereka berperan penting sebagai penyebar benih atau biji di hutan atau sang penyemai hutan.

Owa Kalimantan diklasifikasikan sebagai Terancam Punah oleh Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN, 2015), muncul di Daftar Merah Spesies Terancam Punah IUCN. Daftar ini didasarkan pada hilangnya spesies dalam populasi lebih dari 50% selama 45 tahun terakhir, atau tiga generasi.

Alih fungsi lahan menjadi kawasan permukiman, pertanian, dan perkebunan di dataran rendah menyebabkan populasi Owa Kelempiau atau Kalawat ini terancam. Wajahnya yang lucu dan menggemaskan, Owa pun kerap menjadi perdagangan hewan peliharaan ilegal.

Selain itu, perburuan Owa Kelempiau karena beberapa orang menganggap tulang di lengan panjang tubuh Owa dianggap berkhasiat.

Selain Owa Kelempiau, enam spesies owa lainnya hidup di hutan-hutan Indonesia dari total 20 spesies owa di dunia. Setiap jenis owa memiliki keunikannya masing-masing. Enam spesies owa itu antara lain owa bilau, owa jawa,owa jenggot putih, owa seurudung, owa siamang dan owa ungko.

Seluruh jenis owa adalah hewan dilindungi oleh negara sesuai dengan UU No. 5 Tahun 1990. Sehingga pemeliharaan, perdagangan, dan perburuannya adalah kegiatan ilegal. (*)

spot_img

Yuk Baca Juga

spot_img

Berita Terkait