Rika Nur Amalia Nanda, mahasiswi semester 6 Program Studi (Prodi) Diploma 4 (D4) Usaha Perjalanan Wisata (UPW), Jurusan Pariwisata, Politeknik Negeri Samarinda (Polnes), melakukan internship ke Desa Wisata Pujon Kidul –Kabupaten Malang, Jawa Timur (Jatim). Experience di sana, kelak akan diterapkannya untuk destinasi wisata di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Berikut catatannya bagian kedua.
PROSES internship di Desa Wisata Pujon Kidul mengajarkan saya untuk menjalankan tugas dan arahan. Misalnya, menjaga kebersihan area kerja, hingga membantu Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) dalam melakukan survei rating makanan. Khususnya untuk Cafe Sawah. Di tugas survei itu, saya dan teman-teman Prodi D4 UPW lain melakukan wawancara langsung dengan pengunjung tentang bagaimana kualitas makanan di sana.
Di lain sisi, saat melakukan survei rating makanan, kami juga menggunakan form paper sesuai arahan Bumdes, Sayangnya, proses ini dirasa tidak efektif. Sebab ada beberapa pengunjung yang terganggu. Makanya, kami mencari strategi lain. Yakni membuat Google Form Rate dengan tampilan scan barcode menarik agar pengunjung mau mengisi survei tersebut. Kebetulan, saya sendiri yang mendesain tampilan scan barcode itu. Beberapa pengunjung akhirnya berkenan mengisi Google form tersebut. Bahkan sampai sekarang masih digunakan di Cafe Sawah. Barcode ini kami letakan pada semua gazebo di sana.
Saat internship di sana, kami juga sempat membuat denah lokasi Cafe Sawah. Project ini berawal dari ulasan negatif di Google Maps Cafe Sawah. Salah satunya berkata, rute Cafe Sawah tidak teratur dan petunjuk arahnya berputar-putar. Alasan itulah yang akhirnya membuat kami membuat denah lokasi Cafe Sawah. Terlebih, di sana juga belum ada denah lokasi.
Kami lalu memberi informasi sekaligus menyampaikan ide ini kepada Manajer Cafe Sawah, Samani. Usulan project kami langsung di approve dan kami bergegas untuk mempersiapkannya. Butuh waktu 2 minggu untuk menyelesaikan desain denahnya.Beruntung kami juga dibantu dengan karyawan di Cafe Sawah untuk dipajang di papan informasi.
Selama intership, saya terjun langsung berinteraksi dengan pengunjung. Sesuai SOP (Standard Operating Procedure), saya harus bersikap ramah dan mampu bekerjasama secara tim. Di titik ini, saya jadi mengetahui bagaimana proses kerja dibidang pariwisata. Saya juga jadi memahami bagaimana mengelola desa wisata secara berkelanjutan. Hal paling penting, selalu melibatkan masyarakat setempat.
Saya bahkan mendapat pengalaman membantu masyarakat mengembangkan usaha mereka. Seperti pengolahan permen susu dan carang mas apel. Selama intership di Cafe Sawah, kadang saya juga dipercaya untuk handle pekerjaan seorang diri. Lingkungann internship kami sangat aware. Mereka sangat percaya kepada kami. Saking percayanya, kami diarahkan untuk bekerja sendiri. Momen itu sangat memberikan pengalaman di dunia kerja yang sebenarnya.
Pengalaman paling berkesan –sekaligus kewalahan– ketika saya dilibatkan untuk melayani 275 pengunjung dari Kota Banjarmasin –Kalimantan Selatan (Kalsel). Mulai dari menyiapkan kursi, penyambutan, membagikan snack box, dan mengatur mereka. Sungguh, kami cukup kewalahan. Apalagi, sebagian besar adalah pengujung pria yang memilih duduk di smoking area Cafe Sawah.
Menariknya, pengunjung dari Kota Banjarmasin ini sangat ramah. Mereka selalu mengajak kami bercerita. Mereka juga bertanya banyak hal tentang Desa Wisata Pujon Kidul.Saki ramahnya, voucher belanja yang ada di tiket menuju Cafe Sawah, diberikan kepada kami. Momen itu terjadi saat mereka menuju bus. Sebagian diantaranya, bahkan emberi kami tip Rp 100 ribu
Meski melelahkan, momen ini tentu menyenangkan. Voucher belanja itu, akhirnya kami tukarkan ke jajanan di sekitar Cafe Sawah. Meski kekenyangan menyantap semua jajanan itu, ini menjadi pengalaman kami paling berkesan karena harus melayani ratusan pengunjung selama internship di sana. (bersambung)