spot_img

Polnes dan Dispar Kukar Ajarkan Teknik KTA di Desa Wisata Kersik

AKSELERASI, KUKAR – Dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan pariwisata di tingkat desa, Tim Dosen Jurusan Pariwisata Politeknik Negeri Samarinda (Polnes) bersama Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), menyelenggarakan pelatihan kepemanduan wisata profesional bagi anggota Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Pantai Biru di Desa Wisata Kersik, Kecamatan Marang Kayu.

Pelatihan yang dipimpin langsung oleh Muhammad Fauzan Noor, S.E.Par., M.Par., MMHTRL ini, berfokus pada penguasaan teknik kepemanduan melalui pendekatan Knowledge, Technique, Attitude (KTA), sebuah standar kompetensi yang mencakup pengetahuan, teknik, dan sikap sebagai pilar utama pemandu wisata profesional.

“Keberhasilan sebuah desa wisata tidak hanya ditentukan oleh keindahan alamnya, tetapi sangat bergantung pada kualitas pemandu yang menjadi ujung tombak pelayanan,” jelas Fauzan.

“Melalui pelatihan ini, kami ingin membekali teman-teman Pokdarwis dengan kemampuan menyampaikan cerita (Story telling) dan informasi yang menarik serta profesional,” timpalnya.

Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen berkelanjutan Polnes dan Dispar Kukar dalam memberdayakan desa wisata. Dengan memiliki pemandu lokal yang terlatih, Desa Wisata Kersik tidak hanya menawarkan pemandangan alam Pantai Biru yang indah, tetapi juga pengalaman wisata yang bernilai edukasi dan berkesan melalui narasi yang dibawakan oleh pemandu setempat.

“Kami berharap, setelah pelatihan ini, para pemandu lokal Desa Kersik dapat menjadi duta wisata yang andal. Mereka tidak hanya memandu, tetapi juga menjadi storyteller yang mampu menitipkan pesan keindahan dan kelestarian destinasi kepada setiap wisatawan yang berkunjung, sehingga menciptakan dampak berkelanjutan bagi desa,” terang Fauzan.

Dengan kompetensi yang semakin terasah, Pokdarwis Pantai Biru Desa Kersik diharapkan siap memberikan pelayanan terbaik dan mengukuhkan diri sebagai destinasi wisata unggulan di Kabupaten Kukar. “Tidak hanya indah secara alamiah, tetapi juga memukau melalui kualitas sumber daya manusianya,” tandas Fauzan.

Materi pelatihan yang diberikan, dirancang secara komprehensif dan aplikatif. Knowledge atau pengetahuan, misalnya, mengajarkan peserta untuk membawakan informasi umum tentang daerah dan informasi spesifik on the spot dengan tepat.

Technique atau Teknik, mengajarkan penggunaan gestur tangan yang proporsional, posisi badan yang tegap namun fleksibel, penguasaan nada suara dan intonasi, serta penyampaian informasi yang santai namun terstruktur.

Terakhir attitude atau sikap, mengajarkan tentang pentingnya keramahan, senyum, perhatian penuh, percaya diri yang tepat, kesabaran, dan cara menutup sesi pemanduan yang berkesan bagi wisatawan.

“Kunci pertama adalah kesan (first impression, Red.). Keramahan yang tulus akan menghilangkan kekakuan dan membuat wisatawan merasa nyaman sejak pertemuan pertama,” terang Awang Mohammad Jumri Syafi’I, S.Pd., Koordinator Wilayah (Korwil) Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Kalimantan yang juga hadir sebagai trainer dalam kegiatan ini. (*)

  Yuk Gabung ke Channel WhatsApp Akselerasi.id!

spot_img

Yuk Baca Juga

spot_img

Berita Terkait