AKSELERASI – Fasilitas gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Bontang di Jalan Moeh. Roem –Kelurahan Bontang Lestari, Kecamatan Bontang Selatan– ternyata punya masalah serius.
Buruknya jaringan telekomunikasi yang tak kunjung tuntas diselesaikan ternyata memiliki dampak bagi performa dan kinerja para legislator. Hal ini diungkapkan Muhammad Irfan, anggota Komisi I DPRD Kota Bontang, disela-sela aktivitasnya.
Menurut politisi Partai Amanat Nasional tersebut, jaringan signal yang tak optimal di lingkungan DPRD Kota Bontang sangat mengganggu komunikasi para legislator dengan pelbagai pihak. Terlebih, urai Muhammad Irfan, masalah ini sangat serius ketika komunikasi yang dimaksud bersifat mendesak dan punya tingkat urgensi yang tinggi.
“Jaringannya jelek,” tegasnya. “Misalnya kalau mau meeting zoom. Kalau sebagian anggota melakukannya lewat ponsel seluler, tentu ini jadi kendala besar. Apalagi kalau sudah membahas Raperda (Rancangan Peraturan Daerah, Red.) dan agenda rapat lain bersama dinas,” timpal Muhammad Irfan.
Itu sebabnya, dia meminta agar di Kelurahan Bontang Lestari dibangun menara Transceiver Station atau BTS. Hal tersebut sebagai solusi mengatasi kualitas sinyal telekomunikasi di kawasan tersebut. “Mulai gedung ini dibangun jaringan signal sudah bermasalah,” keluhnya.
Kata Muhammad Irfan, DPRD Kota Bontang siap menganggarkan apabila Pemerintah Kota Bontang merespon usulan. “Agar sinyal tidak putus-putus, bisa dibangunkan menara atau apalah yang dibutuhkan. Ini harus diprioritaskan dan serius dianggarkan,” pintanya. (sur/adv)
