AKSELERASI.ID, Jakarta – Makin mendesaknya kebutuhan untuk mengakses informasi, hiburan, bisnis dan berbagai hal lain dengan alat komunikasi seperti gawai sangat tinggi mengakibatkan anak-anak usia dini pun terimbas.
Seiring perkembangan teknologi, tak jarang saat ini anak-anak lebih banyak menghabiskan waktu di depan layar, entah itu layar tv maupun layar handphone. Seberapa bahaya screentime untuk bayi? Berikut penjelasannya bersama Doodle Exclusive Baby Care.
Menurut dr. Muhammad Fathir Na’man Harris, screentime dalam Bahasa Inggris artinya pembatasan waktu yang digunakan anak untuk melihat pada layar atau screen seperti handphone, tablet, televisi, laptop ataupun video.
Screentime artinya dibatasi waktunya untuk menonton bukan berarti tidak boleh. Anak dibawah 1 tahun pertama belum boleh diberikan screentime. Karena satu tahun pertama sedang pesat-pesatnya.
“Perkembangan anak ada 4 macam, diantaranya motorik halus, motorik kasar, sosial dan juga bahasa. Sehingga apabila diberikan screentime akan menganggu perkembangan terutama dari segi Bahasa. Karena dengan melakukan screentime anak akan menjadi diam saja tidak ada interaksi langsung. Sehingga anak dibawah 1 tahun sangat tidak diajurkan untuk diberikan screentime,” terangnya.
Lelaki yang berpraktek di RSKIA Annisa Banjarmasin mengungkapkan namanya screentime artinya dibatasi, sehingga saat makan pun tidak disarankan sambil melakukan screentime. Karena akan menjadi suatu kebiasaan apabila melakukan aktifitas sambil screentime. Akan menjadi suatu kebiasaan makan harus sambil melakukan screentime.
Apabila sudah diatas 1 tahun menuju ke batita atau balita apakah sudah diperbolehkan untuk screentime? Dokter yang berdomisili di kota Banjarmasin ini mengutarakan jika sudah diatas satu tahun sudah diperbolehkan diberikan screentime tetapi memang dibatasi.
Karena screentime juga memberikan dampak yang baik seperti memberikan informasi dengan batasan sesuai umur. Menonton televisi ataupun youtube bisa memberikan informasi bentuk pembelajaran kepada anak tentang dunia luar misalnya memberikan waktu maksimal 2 jam untuk screentime.
“Alternatif lain untuk bayi selain dengan screentime adalah dengan orangtua mengajak bermain, berinteraksi sehingga anak sudah mulai belajar komunikasi dua arah. Bisa dengan membacakan buku cerita tanpa harus memberikan screen time. Karena kalau screentime komunikasinya hanya satu arah saja,” katanya saat berbincang bersama Doodle Exclusive Baby Care beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut , adapun indikasi bayi atau anak kecanduan gadget berarti apabila tidak ada gadget anak menjadi terganggu. Biasanya anak dalam kondisi ini akan sering tantrum, sering nangis ketika tidak diberikan handphone. Selain itu akibat kecanduan gadget juga bisa terjadi speechdelay.
Kecanduan juag bisa dilihat dari tingkahlakunya seperti rewel ataupun nangis secara terus menerus apabila tidak diberikan handphone. Sehingga harus mulai dibatasi penggunaan gadget.
“Sudah terlanjur kecanduan gadget pastinya sudah agak berat, sehingga harus rajin dan sabar untuk memperbaikinya. Untuk itu, sejak dari awal melakukan screentime karena apabila sudah kecanduan akan lebih susah untuk memperbaikinya dan semakin tidak tega saat anak menangis meminta menggunakan gadget. Dari penelitian screentime dianjurkan dibatasin 1 hingga 2 jam perharinya untuk anak usia 1 hingga 2 tahun. Semakin tinggi usia maka waktu screentime juga akan semakin bertambah,” ungkap Dokter yang disapa dengan nama dokter Keken ini.
Diakhir pembicaraannya, dr. Muhammad Fathir Na’man Harris berpesan screentime untuk bayi baiknya diberikan diatas 1 tahun, dan untuk usia dibawah 1 tahun sebaiknya jangan diberikan. Untuk usia 1 hingga 2 tahun diberikan screen time dibawah 2 jam, seiring bertambahnya usia maka jam screentime secara perlahan ditambah. Selain itu, perlu dikontrol tayangan yang ditonton dan sebaiknya orangtua mendampingi sambil diajarin saat anak melakukan screentime.
Membangun relasi antara orangtua dan anak. Hindari memberikan screentime saat anak makan atau aktifitas lainnya karena akan mengganggu feeding time yang menjadi kebiasaan. Orangtua harus sabar dan konsisten dalam mendampingi anak saat memberikan screentime. (red)