AKSELERASI – Luas lahan gambut yang berada di Kalimantan Timur memiliki perbedaan data. Di Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kaltim, terdapat 800 hektare. Data itu dirilis per 13 September 2023.
Sementara data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyebut, luas lahan gambut di Benua Etam tercatat seluas 900 hektare.
Menanggapi perbedaan data dan angka ini, Kepala BPBD Kaltim Agus Tianur mengatakan, hal tersebut merupakan hal yang wajar. Pasalnya wilayah Kaltim cukup luas. “Mungkin ada titik tertentu yang tidak tepat,” katanya kepada media ini, kemarin.
Kata Agus Tianur, lahan gambut kerap menjadi salah satu lokasi karhutla. Makanya, menurut catatan BPBD Kaltim, sejak 2021 sampai 5 September 2023 ada 387 kejadian karhutla di Kaltim.
Dia menerangkan, meski sudah mulai melakukan pemetaan, namun BPBD Kaltim menilai lahan gambut di Kaltim memiliki perbedaan. “Di sini masih jarang terjadi kebakaran di lahan gambut. Karena lahan-lahan di wilayah kita ini masih banyak airnya,” ujarnya.
BPBD Kaltim sendiri tetap terus melakukan monitoring. Tdak hanya di lahan gambut, tapi juga di berbagai area hutan di Benua Etam.
Agus Tianur bahkan menyebutkan, selama ini peristiwa kebakaran hutan dan lahan di Kaltim justrimu mayoritas terjadi di area lahan pertanian milik masyarakat.
Bahkan, tidak jarang karhutla terjadi karena adanya pembukaan lahan yang disengaja dan masyarakat membuang puntung rokok di area hutan yang mudah terbakar. “Justru kalau hutan industri jarang terbakar. Karena perusahaan sangat ketat menjaga pohon-pohon yang akan mereka pakai untuk produksi,” tukas Agus Tianur. (ags/adv)