Baca Juga

spot_img

Bicara Ketahanan Keluarga, Elly Hartati Rasyid: Itu Ada di Semua Dinas

AKSELERASI – Ketahanan ekonomi keluarga dipahami sebagai keadaan dinamis suatu keluarga. Misalnya, mengenai kegigihan dan kekuatan dalam menghadapi pelbagai tantangan, ancaman, hambatan, serta gangguan.

Gnagguan yang dimaksud baik dari eksternal dan internal, secara langsung dan tidak langsung, yang membahayakan kelangsungan perekonomian keluarga. Sebagai unit terkecil dari sebuah negara, keluarga dengan ketahanan ekonomi yang kuat akan menciptakan dasar ekonomi negara yang kuat pula.

Hal ini yang disampaikan Elly Hartati Rasyid, Wakil Ketua Komisi IV, sekaligus Ketua Panitia Khusus Ketahanan Keluarga Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kalimantan Timur.

Ia mengatakan, masing-masing dinas sebenarnya memiliki kewenangan untuk mengedukasi dan mengimplementasikan ketahanan keluarga kepada masyarakat. “Jadi kalau bicara sektor ketahanan keluarga, itu ada di semua dinas,” katanya.

Elly mencontohkan. Di Dinas Kesehatan, ada Pusat Kesehatan Masyarakat. “Kalau ada bayi lahir, sebelum melahirkan persiapannya kan dari Dinas Kesehatan. Dititik ini kami bicara ibu dan anaknya,” ujarnya.

Disamping itu, Elly menjelaskan, Ketahanan Keluarga juga lekat dengan pemberdayaan perempuan. “Kalau diliiat lagi, keluarga prasejahtera ada di Dinas Sosial. Apalagi Ketahanan Keluarga juga soal ketahanan pangan. Kaitannya dengan ekonomi, sosial, dan psikologi. Jadi beririsan,” tuturnya.

Elly mengungkapkan, fungsi Ketahanan Keluarga ada pada legalitas. palagi, banyak keluarga yang belum memiliki catatan perkawinan. “Kaitannya dengan ekonomi banyak sekali. Seperti sejahtera atau tidak sejahtera. Pekerjaan sektor-sektornya apa saja. Misalnya pertanian. Ternyata masuk ketahanan pangan. Nah di sini stok pangan untuk keluarga ini ada atau tidak ada. Cukup atau tidak,” urainya.

Disamping itu, Elly memaparkan, Ketahanan Keluarga juga bicara tentang pendidikan. Seperti, seberapa terdidiknya ketahanan keluarga itu. Apakah dalam keluarga masih banyak yang tidak sekolah atau justru semuanya berpendidikan. “Itu dicari tahu,” tegasnya.

Contoh lainnya, beber Elly, Ketahanan Keluarga juga memiliki sektor keamanan yang melibatkan aparat.

“Ada juga ketahanan sosial lingkungan. Apakah dalam suatu lingkungan akan terpapar hal negatif? Dimensinya banyak. Seperti narkoba yang akan berkaitan dengan BNN (Badan Narkotika Nasional, Red.),” ulasnya

Elly mendorong Ketahanan Keluarga ini harus berbanding lurus dengan ketersediaan data yang valid.

“Kami bicara by data. Ini data lagi dicari, jadi kami tidak bisa ngomong. Tapi secara keseluruhan kami masih minim. Kita harus bicara data, berapa persen data yang bersekolah dan tidak, yang mengalami kekerasan seksual, yang disabilitas, dan yang lain-lain,” sebutnya.

Menurut Elly, Pansus Ketahanan Keluarga telah berjalan. Seiring waktu, hasilnya luar biasa. “Segala sektor teryata beririsan. Seperti seluruh OPD (Organisasi Perangkat Daerah, Red.) di BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, Red.),” tukasnya. (dwi/re)

spot_img

Yuk Baca Juga

spot_img

Berita Terkait