AKSEELERASI – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Timur (Kaltim) dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim berkolaborasi dalam penanganan penyelamatan pertama korban bencana. Kolaborasi ini dilakukan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam penanganan bencana.
Koordinator Pusdalops BPBD Kaltim, Cahyo Kristianto, mengatakan bahwa kolaborasi tersebut dilakukan dengan membentuk cluster kesehatan yang terdiri dari tenaga medis, paramedis, dan relawan. Cluster kesehatan ini akan dikerahkan untuk memberikan pertolongan pertama kepada korban bencana, termasuk korban luka-luka, korban keracunan, dan korban yang mengalami gangguan kesehatan lainnya.
“Dengan adanya cluster kesehatan ini, maka penanganan penyelamatan pertama korban bencana dapat dilakukan secara lebih cepat dan tepat,” kata Cahyo di Samarinda, beberapa waktu lalu.
Sementara itu, Kepala Dinkes Kaltim, Jaya Mualimin, mengatakan bahwa pihaknya juga sudah menguatkan kapasitas tim cluster tenaga medis siaga bencana di Kalimantan Timur. Hal ini dilakukan melalui pelatihan dan simulasi penanganan bencana.
“Kami juga berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten dan kota terkait hal ini,” kata Jaya.
Kolaborasi antara BPBD dan Dinkes Kaltim ini merupakan langkah penting dalam meningkatkan kesiapsiagaan dan respons penanggulangan bencana di Kalimantan Timur. Kolaborasi ini diharapkan dapat mengurangi jumlah korban jiwa dan kerugian materiil akibat bencana.
Berikut adalah beberapa manfaat kolaborasi antara BPBD dan Dinkes Kaltim dalam penanganan penyelamatan pertama korban bencana:
– Penanganan penyelamatan pertama dapat dilakukan lebih cepat dan tepat.
– Korban bencana dapat mendapatkan pertolongan yang lebih optimal.
– Jumlah korban jiwa dan kerugian materiil akibat bencana dapat dikurangi. (ags/adv)