AKSELERASI – Pelayanan kesehatan di Ibu Kota Negara yang terletak di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, akan ditingkatkan. Hal ini merupakan bagian dari komitmen Dinas Kesehatan Kalimantan Timur untuk berpartisipasi membangun IKN.
“Rumah sakit yang ada di IKN saat ini masih posisi sebagai rumah sakit kelas D. Nah, ini sedang ditingkatkan oleh Kemenkes (Kementerian Kesehatan, Red.) untuk menjadi kelas C,” kata Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Kaltim, dr Ronny Setiawati.
Ia menjelaskan, semua RS sedang berbenah untuk meningkatkan kualitas pelayanan. Makanya, Pemerintah Provinsi Kaltim juga tidak menyerahkan sepenuhnya ke Kemenkes, tetapi juga menyediakan anggaran untuk menunjang fasilitas-fasilitas pelayanan kesehatan yang ada.
“Kaltim sudah menyiapkan anggaran untuk membantu rumah sakit-rumah sakit yang ada di daerah IKN dan juga rumah sakit lain di Kaltim. Anggarannya sekitar Rp 10 miliar untuk sarana prasarana dan alat kesehatan. Belum termasuk program-program lain,” ujarnya.
Dr Ronny Setiawati menyebut, anggaran tersebut akan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing fasilitas kesehatan. Ia berharap, pada 2024 semua fasilitas kesehatan di sekitar IKN sudah terpenuhi.
“Apalagi nanti banyak tenaga kerja yang datang dari luar daerah karena ada percepatan pembangunan di IKN. Ini tentu mempengaruhi kebutuhan akan pelayanan kesehatan yang berkualitas,” bebernya.
Dismaping itu dr Ronny Setiawati juga mengapresiasi rumah sakit-rumah sakit milik provinsi, seperti Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab Sjahranie, RSUD Kanujoso Djatiwibowo, RS Mata, RSUD Korpri, dan RS Atma Husada yang sudah melakukan pengembangan dan peningkatan pelayanan.
“Contohnya, RSUD AWS sudah punya operasi hybrid dan kedokteran nuklir. Rumah Sakit Mata sudah diresmikan dengan teknologi LASIK, Rumah Sakit Jiwa juga mau direlokasi. Jadi, Kaltim memang sedang berkembang dalam hal pelayanan kesehatan,” tukasnya. (ags/adv)
