AKSELERASI – Pemprov Kaltim melalui Dinas Kesehatan bekerja sama dengan Perhimpunan Dokter Spesialis Neurologi (Perdosni) Kaltim-Kaltara menggelar diskusi bertajuk Seputar Stroke dan Pencegahannya. Yang menjadi sasaran dalam kegiatan ini adalah ASN Eselon II, III dan IV yang rutinitas pekerjaannya rentan terserang strok di Ruang Ruhui Rahayu Kantor Gubernur Kaltim, Rabu (25/10).
Kepala Dinas Kesehatan Kaltim dr Jaya Mualimin mengatakan, memang dibutuhkan kesadaran dan komitmen untuk menjaga kebugaran. Apalagi bagi ASN yang karena monotonisme pekerjaan rutin setiap hari. Dari hasil survei, di antara 100 ASN, 92 persen tidak bugar. Itu artinya hanya 8 persen yang fit.
“Rapat-rapat acara bisa sampai 4-5 kali, banyak makan snack, sehingga karbohidrat tidak seimbang. Ini menyebabkan indikator penyakitnya tinggi, seperti hipertensi, kencing manis, kolesterol, dan asam urat. Apalagi banyak ASN yang usianya 40 tahun ke atas dan rentan terkena stroke. Makanya kita pilih sasaran kegiatan ini untuk pejabat eselon II, III dan IV. Alhamdulillah, antusiasme pada acara ini cukup tinggi,” tuturnya.
Sementara itu, Sekprov Sri Wahyuni menyatakan, “Peringatan ini jangan disebut kita senang dengan penyakit stroke, tetapi bagaimana mencegah terjadinya stroke. Stroke tidak mengenal usia dan jabatan.”
Diakuinya, strok telah menjadi salah satu penyakit tak menular dengan kematian tertinggi di Indonesia. Namun, strok bisa dicegah. Caranya dengan mengedukasi tentang kebugaran atau berperilaku hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan Sekprov meminta agar kesehatan dimasukkan dalam kurikulum pembelajaran di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kaltim.
“Sebab, tubuh itu harus aktif dan produktif. Artinya, produktif itu bukan hanya pikiran saja, tetapi secara fisik juga harus aktif dan perilaku atau pola hidup sehat bisa dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. Termasuk, bagi para pekerja yang biasa banyak duduk di perkantoran, cenderung seakan-akan tidak bisa bergerak. Untuk itu, harus mampu mengatur waktu, agar pola hidup sehat itu bisa diatur dengan baik. Misalnya, tubuh selalu bergerak dengan olahraga ringan setiap harinya,” terangnya. (adv)