AKSELERASI – Ancaman penyakit Leptospirosis menjadi perhatian Dinas Kesehatan Kalimantan Timur. Sebagai bagian dari upaya pencegahan, Dinkes Kaltim meminta masyarakat menerapkan pola hidup sehat dengan mencuci tangan sebelum makan, mengingat risiko kontaminasi air mentah.
“Selain itu juga menjaga lingkungan yang baik. Kalau ada sampah atau gundukan ditanam agar tidak jadi sarang tikus,” pesannya.
Bagi dr Jaya Mualimin, masyarakat harus menjaga kebersihan lingkungan dan menghindari kontak dengan air atau tanah yang tercemar kencing tikus. Makanya, dia juga menyarankan untuk merebus air sebelum diminum atau digunakan untuk mandi.
“Kami juga akan bekerja sama dengan dinas terkait untuk memberantas tikus yang ada terutama tikus di perkampungan. Kami sudah berkoordinasi ke Dinas Pertanian dan Dinas Lingkungan Hidup untuk membantu menangkap dan memeriksa tikus,” ujarnya.
Ia menambahkan, jika ada masyarakat yang mengalami gejala leptospirosis, segera periksakan diri ke puskesmas atau rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan medis. “Jangan anggap sepele penyakit ini, karena bisa berakibat fatal jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat,” tutupnya.
Dismaping itu, dr Jaya Mualimin juga meminta masyarakat untuk menghindari air yang kemungkinan terkontaminasi bakteri Leptospira. Bahkan, masyarakat diminta memastikan sumber air bersih tidak tercemar bakteri penyebab Leptospirosis.
“Jangan kontak dulu dengan binatang yang rentan jadi pembawa kuman leptospirosis, terutama tikus,” tukasnya. (ags/adv)