AKSELERASI – Penangan banjir yang tengah diselaiakan Peraturan Daerah (Perda) penanggulangan banjir di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bontang semakin serius dilakukan.
Panitia khusus (Pansus) Raperda Banjir ini pun sempat melakukan inspeksi lapangan di Hop 4 Badak LNG pada Selasa (4/10/2022).
Dalam inspeksi lapangan tersebut salah satu yang didesak segera dilakukan adalah memfungsikan kembali sungai Dahlia. Desakan ini berasal dari Ketua Komisi III DPRD Bontang Amir Tosina.
Desakan Amir agar Sungai yang berada di jembatan kedua Jalan Simon Tampubolon Hop 4 Badak LNG difungsikan kembali berdasarkan bahwa di sungai tersebut terjadi penumpukan sedimen tanah sehingga tidak dilalui air sungai. Desakannya itu pun menjadi salah satu rekomendasi pansus banjir DPRD Bontang beberapa waktu lalu.
“Ini dulu sungai tempat pemancingan.Namun, karena tanah yang menumpuk jadi tidak dilalui air,” kata Ketua Komisi III DPRD Bontang yang mengetahui kondisi sungai saat inspeksi lapangan.
Amir Tosina meyakini fungsi sungai di lokasi Sungai Dahlia tersebut dapat mengurai penumpukan air yang datang dari hulu Sungai Bontang.
Menurut dia, secara otomatis debit air sungai saat arus air meninggi dapat menjadi berkurang. Bukan tidak mungkin air yang sampai di hilir akan dapat memperlambat masuknya arus air ke wilayah pemukiman warga.
“Nantinya perlu dilakukan juga pengerukan tanah hingga ke dasar sungai, kira kira bisa sampai 4 meteran itu,” jelas politisi Gerindra ini.
Terpisah, Dian, fungsional perencana muda Bapelitbang Kota Bontang meluruskan informasi bahwa kondisi Sungai Dahlia yang dimaksud Amir Tosina bukan disebabkan akibat tumpukan sedimen tanah. Melainkan memang telah direkayasa ditutup.
“Itu kan ada semacam tanggul, sepertinya memang ini ada rekayasa (penutupan sungai). Itu perlu kami kaji lagi karena memang sedang bikin master plan. Nanti kami sampaikan ke teman teman PU,” kata Dian saat ditemui di lokasi inspeksi lapangan oleh Komisi III DPRD Bontang. (adv)