spot_img

Melestarikan Lagu-Lagu Berbahasa Suku Banjar Lewat EDM (1)

Electronic Dance Music akrab dengan musik kekinian. Tapi di Provinsi Kalimantan, justru dikolaborasikan dengan lagu berbahasa daerah.

AKSELERASI.ID – Pandaz –musisi lokal Kota Banjarmasin– adalah sosok dibalik terdengarnya lagu-lagu suku Banjar dengan versi EDM. Berbeda dengan kebanyakan, dia menggarap lagu Banjar versi sendiri agar didengar semua segmen; tua dan muda.

Seni musik budaya suku Banjar di Provinsi Kalimantan Selatan selama ini identik dengan iringan alat musik panting yang dipetik laiknya gitar serta babun –gendang– dan gung –gong– yang menjadi satu mengiringi lantunan lirik berbahasa suku Banjar.

Namun di tangan musisi satu ini, musik suku Banjar menjadi semakin kaya penuh kreativitas berkat polesan alat musik tak biasa yang digunakannya. Pandaz berhasil mengemas lagu suku Banjar dengan citarasa kekinian berkat Maschine Pad— alat musik yang dapat menyimpan segala macam instrumen dan gendang suara serta beragam efek.

“Harapannya dengan menggarap lagu Banjar dengan versi sendiri yaitu genre EDM tapi tidak terlalu keras,” kata Pandaz, seperti dikutip Akselerasi.id dari ANTARA.

Banyak karya musik yang telah dihasilkan pria kelahiran Kota Banjarmasin ini. Yang terbaru, Pandaz berkolaborasi dengan musisi lain seperti Tommy Kaganangan, Anisa Cahayani, Rizki, Radit, dan Shouma Hadzir, di album “Gasan Pian Sabarataan”.

“Jadi di album terbaru ini saya rilis bertahap. Diawali dengan lagu berjudul “Gasan Pian Sabarataan” yang Insya Allah akhir tahun ini akan keluar musik videonya,” tutur alumni SMAN 1 Sei Tabuk, Kabupaten Banjar, ini.

(Foto: IInstagram Pandaz Music)

Pandaz menekuni karir bermusiknya ketika tinggal di Jakarta sekira 2015. Dimulai menjadi crew dan sound engiuneer untuk beberapa artis sampai akhirnya dia kerja di studio artis daerah Senayan. Dari sanalah dia mencoba belajar menekuni apa itu musik electronic dan alat yang dimainkan.

“Jadi tertarik alat musik Maschine Pad awalnya karena dari segi penampilan berbeda, yaitu lampu-lampunya dan yang paling menarik kami bisa memasukkan sampel suara yang kami rekam dengan suka-suka. Kreatif kami sendiri pokoknya,” ujar Pandaz, menceritakan awal mula mengenal Maschine Pad. (*)

spot_img

Yuk Baca Juga

spot_img

Berita Terkait