spot_img

Mengenal Ada Al Ali Murrabbaniah, Juara Terbaik 1 Bidang Pendidikan Pemuda Pelopor Kaltim 2024 (1)

Satu dari lima Pemuda Pelopor Kaltim 2024 Terbaik 1 adalah perempuan. Ia adalah Ada Al Ali Murrabbaniah.

ALDA lahir 11 Agustus 2002 dari pasangan Alimuddin dan Jumilah. Ia merupakan sulung dari dua bersaudara. Di Tenggarong, perempuan berhijab ini menempuh pendidikan sedari SD hingga kuliah.

Banner Dispora Kalimantan Timur (1)

Perempuan berkacamata itu dikenal sebagai mahasiswi aktif. Baik di dunia organisasi internal maupun eksternal kampus. Di usianya yang baru menginjak 22 tahun, Alda terpilih sebagai Juara Terbaik 1 Pemuda Pelopor 2024 Bidang Pendidikan. Capaian ini tentu tak biasa. Sebab ia harus bersaing dengan 50 kontestan dari seluruh kabupaten/kota di Kaltim.

Menjahit bukan hal baru bagi Ada Al Ali Murrabbaniah. Sejak di SMK 2 Tenggarong, ia sudah menekuni hal tersebut. Maklum, Alda, sapaannya, menimba ilmu di Jurusan Tekstil. Dari titik itulah ia, menekuni beragam teknik menjahit.

Lulus sekolah, ia ternyata masih menekuni ilmunya tersebut dalam keseharian. Terlebih ketika kuliah di Fakultas Agama Islam, Unikarta. Di proses itulah, Alda juga mulai mendapatkan orderan menjahit dari sejumlah konsumen.

“Dari sekolah sebenarnya saya sudah kerja menjahit. Jadi ketika kuliah juga begitu, kerja menjahit sambil kuliah,” ujarnya, saat diwawancara Akselerasi.id, usai upacara memperingati Hari Sumpah Pemuda (HSP) di halaman parkir Komplek Gelora Kadrie Oening, Senin 28 Oktober 2024.

Proses itu membawanya pada satu kesadaran; ia cukup matang untuk membangun usaha menjahit. Maka pada 2020, saat masa pandemi COVID-19, ia memutuskan untuk membangun Rumah Jahit Alda. “Saya merintis itu setelah lulus sekolah,” ucapnya.

Alda bercerita, di masa itu, ia memberanikan diri membuka orderan permak baju seperti kebaya, dress, dan baju pengantin, meski sebelumnya hanya berjualan masker selama pandemi COVID-19. “Awalnya saya cuma berjualan masker, kemudian saya memberanikan diri lewat ide yang saya punya untuk membuka permak baju,” ulasnya.

Lewat usahanya itu, Alda mulai membangun reputasinya di dunia menjahit lokal. Tujuannya sederhana; merangkul teman-teman sebaya untuk menjahit. “Itu ketika 2022,” ungkapnya.

Lewat kepiawan menjahit, Alda mampu membuat sebuah gaun bagi mempelai perempuan. Baik dengan konsep modern maupun konsep lain dengan model kebaya. Kendati mulai dipercaya konsumen, ia mengaku tak memiliki target pendapatan dari usaha yang dibangun. Alasannya, saat ini ia mengaku masih disibukkan dengan waktu kuliah.

“Kadang kalau saya free baru menjahit. Cuma itu tadi, masih bersamaan dengan waktu kuliah,” ulasnya. “Saya tidak menargetkan harus dapat berapa, karena saya ingin mengayomi banyak orang,” timpal Alda. (ak/adv)

spot_img

Yuk Baca Juga

spot_img

Berita Terkait