AKSELERASI – Panitia Khusus Investigasi Pertambangan, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kalimantan Timur, melakukan inspeksi mendadak. Kali ini ke PT Tata Kirana yang terletak di Desa Suko Mulyo, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Rabu 8 Maret 2023, kemarin.
Wakil Ketua Pansus IP DPRD Kaltim, Muhammad Udin, mengungkapkan hasil temuan menarik. Dia memastikan segala aktivitas PT Tata Kirana ternyata tidak sesuai dengan kaidah pertambangan.
Ketidaksesuaian itu, ujar M. Udian, seperti pelaksanaan jalan angkutan tambang atau hauling yang tidak menggunakan jalan khusus. Bahkan ada temuan tumpukan batu bara yang telah dikemas dalam karung. Hal itu menguatkan dugaan M. Udin terhadap aktivitas tambang ilegal yang dilakukan oleh PT Tata Kirana.
“Kami tidak sampai ke lokasi karena cuaca tidak memungkinkan. Jadi hanya sampai di jembatan timbang. Terlihat kalau pelaksanaannya itu tidak sesuai dengan kaidah pertambangan,” katanya, Kamis 9 Maret 2023.
Menurut M. Udin, aktivitas jalan hauling yang menggunakan jalan umum tentunya berdampak bagi seluruh masyarakat yang juga menggunakan jalan tersebut. Sayangnya, keluhan masyarakat terhadap jalan tidak pernah dihiraukan sama sekali oleh PT Tata Kirana. “Ini sangat merugikan bagi daerah dan juga masyarakat sekitar,” tegasnya.
Dari temuan ini, Pansus IP DPRD Kaltim akan melaporkan kepada aparat penegak hukum agar aktivitas tambang ilegal itu segera mendapatkan tindakan yang tegas. “Ini sembari kami menelusuri dalang dibalik kasus 21 IUP (Izin Usaha Pertabangan, Red.) palsu,” tukasnya. (adv)
