AKSELERASI – Perpecahan yang terjadi di Komite Nasional Pemuda Indonesia disesalkan banyak pihak. Tak terkecuali bagi Agus Haris, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Bontang.
Bagi politisi Partai Gerakan Indonesia Raya ini, apa yang terjadi di tubuh KNPI tak lepas dari peran Pemerintah Pusat.
Dia mengatakan, Pemerintah Pusat harusnya berperan sebagai fasilitator bagi kubu yang bertikai. Perselisihan ini sendiri, ucap Agus Haris, berawal dari kisruh di Dewan Pengurus Pusat KNPI periode kepenguruan 2005-2008. “Perpecahan yang terjadi di tubuh KNPI ini terkesan ada pembiaran dari Pemerintah Pusat,” ujarnya.
Legislator yang juga mantan Ketua KNPI Kota Bontang itu menjelaskan, efek perselisihan dalam tubuh DPP KNPI bahkan berlanjut hingga ke Kota Taman.
Pengurus pusat menerbitkan Surat bKeputusan DPP KNPI Nomor Kep.013/DPP KNPI/VIII/2015/ tentang Pengesahan Penetapan Pergantian Antar Waktu DPD KNPI Kalimantan Timur periode 2013-2016 di bawah kepengurusan Khairuddin. “Pemuda Kota Bontang yang tergabung dalam KNPI kini tak bisa bergerak maksimal secara terorganisir,” akunya.
Agus Haris sendiri menyayangkan kondisi tersebut. Bahkan hingga 5 tahun terakhir, KNPI yang menaungi ratusan organisasi kepemudaan itu kini masih belum bersatu.
Makanya, Agus Haris mengajak seluruh elemen pemuda di Kota Bontang, baik di level pimpinan maupun di tingkat bawah, agar mencari jalan keluar terbaik untuk bersatu kembali dan melupakan perbedaan.
“Hal penting disini kita bersatu, karena ini penting untuk pergerakan dan persatuan pemuda supaya agenda anak muda di Kota Bontang berjalan optimal,” tutupnya. (sur/adv)