AKSELERASI – Kisruh akibat dicoretnya proyek jalan Tol Samarinda – Bontang dan Kilang Minyak dari Daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) kembali mencuat di Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bontang, di Gedung Auditorium Tiga Dimensi, Selasa, (09/08/2022) Malam.
“ Proyek jalan tol dan kilang minyak itu beberapa tahun terakhir ini sudah lama dinantikan oleh masyarakat Bontang. Informasi penghapusan kedua program pembangunan ini dari PSN tentu saja membuat masyarakat kecewa,” kata Bakhtiar Wakkang yang juga adalah anggota komisi II DRPD Bontang ini.
Bahtiar Wakkang yang akrab disapa BW ini menyindir keberadaan wakil rakyat baik dari legislatif maupun senator di Senayan yang berasal dari dapil Kalimantan Timur. Mereka seolah enggan memperjuangkan aspirasi masyarakat Bontang.
“ Harus ada komunikasi dan koordinasi dengan wakil-wakil kita di Senayan baik di DPR RI dan DPD untuk memperjuangkan tol dan kilang minyak, suara kekecewaan kita harus sampai ke pusat tidak bisa hanya duduk diam memendam kekecewaan ini,” tegasnya.
Bahkan BW berencana mengajak masyarakat Bontang untuk turut menyampaikan aspirasinya ke pusat . Juga meminta Walikota memberikan pernyataan resmi dan tegas agar orang di pusat tahu kekecewaan masyarakat Bontang.
BW mengatakan seharusnya pemerintah serius mengembangkan daerah penyangga ibukota baru. Jalan Tol Samarinda – Bontang merupakan hal termasuk yang harus diperhatikan pemerintah, pasalnya kondisi jalan yang saat ini di gunakan sangat memprihatinkan dan sering terjadi Kecelakaan akibat kondisi jalan rusak.
Sama halnya Kilang Minyak , proyek itu bisa berdampak menyerap tenaga kerja dan mengurangi angka pengangguran di Bontang , namun sayang pembangunannya juga ditiadakan.
“Wali Kota bersama DPRD sekarang harus punya langkah konkret yakni menyampaikan kekecewaan atas pembatalan pembangunan tol dan kilang kepada pemerintah pusat,” pungkasnya.(
