Olahraga masyarakat jadi tujuan akhir peningkatan budaya hidup aktif dan sehat. Itu tercermin dalam partisipasi dan kebugaran jasmani.
TUJUAN akhir berbeda terjadi pada olahraga prestasi. Mengacu pada UU No. 11 Tahun 2022, Pasal 20, olahraga prestasi diarahkan untuk meningkatkan kemampuan dan potensi olahragawan dalam rangka meningkatkan harkat dan martabat bangsa. Dalam konteks olahraga, harkat dan martabat bangsa hanya bisa dicapai apabila Indonesia memiliki keunggulan dan prestasi yang tinggi dalam ajang internasional.
Sebut saja seperti SEA Games, Asian Games, dan Olympic Games. “Keunggulan yang konsisten akan menumbuhkan reputasi bangsa di mata internasional,” ungkap Koordinator Olahraga Pendidikan dan Sentra Olahraga, Bidang Pembudayaan Olahraga, Dispora Kaltim, Suriani.
Guna mencapai tujuan tersebut, salah satu kebijakan yang diterapkan dalam DBON adalah menerapkan skala prioritas cabang olahraga. Dalam kebijakan yang dipayungi oleh Perpres No. 86 Tahun 2021 tersebut menyebutkan ada 14 cabor yang dinominasikan untuk dibina secara intensif ditambah 3 cabang olahraga popular.
“Pertanyaannya kemudian bagaimanakah keterlibatan masyarakat dalam jenis olahraga tersebut?” tanya Suriani
Laporan SDI 2023 secara nasional, kata Suriani, menyertakan hasil survei yang dilakukan di 34 provinsi di Indonesia dengan melibatkan 11 ribu lebih responden. Dari survei yang dilakukan tersebut ditemukan fakta bahwa cabang olahraga atletik memiliki jumlah partisipan yang paling tinggi, yakni sebesar 24,48 persen. “Itu setara dengan 42,3 juta orang,” ulasnya. (ak/adv)