spot_img

Rekonstruksi Pembunuhan Jurnalis Juwita, Apa yang Sebenarnya Terjadi?

AKSELERASI.ID, Banjarbaru – Proses rekonstruksi kasus pembunuhan jurnalis Juwita (23) oleh tersangka Jumran, seorang oknum anggota TNI AL, telah dilaksanakan oleh Detasemen Polisi Militer Pangkalan TNI Angkatan Laut (Denpomal) Banjarmasin pada Sabtu (5/4/2025). Rekonstruksi yang berlangsung di Jalan Trans Gunung Kupang, Cempaka, Kota Banjarbaru, tersebut menampilkan 33 adegan yang diperagakan oleh tersangka.​

Kuasa hukum keluarga korban, Dedi Sugiyanto, mengungkapkan bahwa dalam rekonstruksi tersebut tidak terdapat adegan yang menunjukkan adanya kekerasan seksual terhadap korban. Padahal, hasil autopsi sebelumnya mengindikasikan adanya cairan sperma dalam volume cukup banyak di rahim korban serta luka lebam pada area genitalia.

“Padahal saat autopsi, terdapat cairan putih (sperma) volume cukup banyak di bagian rahim dan luka lebam di kemaluan korban. Ini masih menjadi pertanyaan, apakah sperma ini milik tersangka,” kata kuasa hukum keluarga korban, Dedi Sugiyanto di Kota Banjarbaru, pada Sabtu dilansir dari Antara.

Dedi menambahkan bahwa rekonstruksi memberikan gambaran mengenai cara tersangka menghabisi nyawa korban, mulai dari pertemuan pada hari kejadian, pembunuhan di dalam mobil, hingga meletakkan jasad korban di pinggir jalan. Namun, pihaknya mendorong penyidik untuk melakukan tes DNA terhadap cairan yang ditemukan di rahim korban guna memastikan identitas pemiliknya. “Kami meminta penyidik menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi canggih untuk mengetahui sperma itu milik siapa,” tegas Dedi. ​

Penyidik Denpomal Banjarmasin telah memeriksa 10 orang saksi dalam kasus ini. Setelah rekonstruksi, tersangka dan barang bukti akan diserahkan ke Oditur Militer untuk proses persidangan secara terbuka. ​

Sebelumnya, Juwita seorang jurnalis media siber lokal di Banjarbaru ditemukan meninggal dunia di Jalan Trans Gunung Kupang pada Sabtu (22/3/2025) sekitar pukul 15.00 WITA. Awalnya diduga sebagai korban kecelakaan tunggal, namun temuan luka lebam di leher dan hilangnya ponsel korban menimbulkan kecurigaan hingga akhirnya terungkap bahwa ia menjadi korban pembunuhan. (red)

spot_img

Yuk Baca Juga

spot_img

Berita Terkait