AKSELERASI – Evaluasi kegiatan 2021-2022 dilakukan Tim Rencana Kerja Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Kalimantan Timur. Hal ini dilakukan sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun agenda kerja 2024. “Kami rapat evaluasi program kesekretariatan DPRD Kaltim tahun 2021-2022 sebagai bahan penyusunan rencana kerja tahun 2024. Sementara untuk tahun 2023 sudah disusun,” kata Wakil Ketua Tim Renja DPRD Kaltim, Rusman Ya’qub.
Politisi Partai Persatuan Pembangunan ini mengatakan, pembahasan evaluasi penting untuk melihat apa saja program yang perlu ditingkatkan dan apa yang perlu dikurangi. Sehingga bisa lebih efektif. Menurut Rusman Ya’qub, penyusunan agenda dewan dikebut dari sekarang. Sebab dalam pembahasan Anggaran Pendapat dan Belanja Daerah, Renja DPRD Kaltim merupakan bagian dari rencana kerja Pemerintah Provinsi Kaltim.
“Adapun hal yang perlu dievaluasi adalah perjalanan dinas yang mestinya dibatasi agar efektif, seperti kunjungan komisi supaya tidak terpecah. Misalnya dalam satu kunjungan bisa 2-3 komisi karena itu tidak efektif,” paparnya.
Rusman Ya’qub juga meminta adanya perbaikan sistem digitalisasi di sekretariat DPRD. Hal itu supaya ada modernisasi sistem sarana dan prasaran teknologi yang ada di sekretariat DPRD Kaltim. Kesekretariatan DPRD didorong agar memiliki bank data seputar dewan. Karena dinilai selama ini kalau ada anggota meminta data, baru dicarikan.
Mestinya semua data sudah terakses dan tersedia. Oleh karena itu kesekretariatan perlu pro aktif dalam menggali data. Bahkan dirinya mendorong supaya DPRD Kaltim membuat TV Parlemen, sehingga semua sidang, rapat dengar pendapat RDP, komisi, apalagi Paripurna bisa dipublish secara streaming agar masyarakat melihat pekerjaan apa yang dikerjakan oleh legislatif.
“DPRD itu adalah bagian yang memberi layanan kepada masyarakat. Sekretariat diharapkan punya SDM yang kompeten untuk mengakses, berupa agenda DPRD yang disajikan dalam bentuk digital,” tutupnya. (adv