spot_img

Akhmad Reza Fachlevi Berharap PT KFI Mampu Rekrut Tenaga Lokal

AKSELERASI – PT Kalimantan Ferro Industri disebut-sebut akan menyerap sekira 10 ribu tenaga kerja lokal. Hal itu merupakan komitmen pihak perusahaan dengan Komisi IV dan Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kalimantan Timur.

Seperti diketahui, PT Kalimantan Ferro Industri adalah perusahaan penanaman modal asing atau PMA. Perusahaan ini membangun smelter atau pengolahan hasil tambang yang berfungsi meningkatkan kandungan mineral seperti timah, nikel, tembaga, emas, dan perak hingga mencapai tingkat yang memenuhi standar. Total nilai investasi sebesar sebesar Rp 30 triliun.

“Tadi kami sudah melakukan pertemuan dengan pihak manajemen PT KFI. Dari situ mereka menyampaikan membuka peluang kerja bagi masyarakat lokal Kaltim sebanyak 10 ribu tenaga kerja,” kata Ketua Komisi IV DPRD Kaltim, Akhmad Reza Fachlevi.

Dia menyatakan, pembangunan smelter nikel oleh PT KFI di Desa Pendingin, Kecamatan Sanga Sanga, Kabupaten Kutai Kartanegara, membuka kesempatan kepada warga lokal menjadi tenaga kerja. Akhmad Reza berharap warga Kaltim tidak menjadi penonton atas keberadaan perusahaan asing yang beroperasi di Kaltim, sebab hal itu dimaksudkan untuk mengurangi angka pengangguran yang muaranya berdampak pada indeks pembangunan manusia (IPM).

Menyinggung soal tenaga kerja asing yang dipekerjakan, Akhmad Reza Fachlevi mengaku memang masih ada beberapa yang belum terdaftar dikarenakan masih diproses, sedangkan mereka sebagian menggunakan visa sementara atau visa B211B.

Dia mengungkapkan, visa kunjungan satu kali perjalanan (B211B) merupakan visa kunjungan yang diberikan kepada orang asing untuk tinggal di Wilayah Indonesia paling lama 60 hari (dua bulan) atau 180 hari (enam bulan). “Terkait tenaga kerjaan asing tersebut, pihak DPRD Kaltim sudah mengonfirmasi kepada PT KFI dan pihak imigrasi sudah mendapatkan laporan,” ujarnya.

Bagi Akhmad Reza Fachlevi, ada beberapa hal juga yang menjadi catatan. “PT KFI belum memiliki tenaga ahli dengan sertifikasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3, Red.) kategori industri, sedangkan yang mereka miliki sekarang hanya K3 pertambangan,” bebernya.

“Pihak manajemen PT KFI berencana akan memenuhi tenaga ahli sesuai spesifikasi, termasuk di dalamnya meningkatkan keahlian dan pemberdayaan masyarakat lokal,” timpalAkhmad Reza Fachlevi. (adv)

spot_img

Yuk Baca Juga

spot_img

Berita Terkait