AKSELERASI – Aktivitas Pelabuhan Loktuan mengancam Masjid Al Muhajirin di Kampung Selambai. Apalagi, rumah ibadah itu berada di sekitar jalur masuk dan keluar kapal.
Potensi masalah ini diungkapkan Faisal, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Bontang saat Rapat Tanggapan Walikota Terhadap Pemandangan Fraksi DPRD Bontang, Selasa 19 Oktober 2021.
Politisi Partai Nasional Demokrat itu menyebut, sudah mengingatkan Pemerintah Kota Bontang agar membangun pagar pembatas yang berfungsi sebagai pengaman.
Pernyataan Faisal tentu bukan sesumbar. Sebab, beberapa waktu lalu, Masjid Al Muhajirin sempat ditabrak sebuah kapal. “Ini untuk keamanan masyarakat, agar kejadian serupa tak terulang,” katanya. “Bayangkan jika saat mereka beribadah dan terjadi hal seperti itu,” timpal Faisal.
Seperti diketahui, Masjid Al Muhajirin yang berada di Selambai, direncanakan rampung tahun depan. Saat ini progres pengerjaan proyek pembangunan masjid yang dimulai sejak 21 Juli lalu itu, telah rampung 60 persen.
Bangunan yang menelan biaya Rp 10 miliar dana APBD itu tinggal menyelesaikan pengerjaan ringan seperti pemasangan keramik dan pengecatan dinding masjid.
Pernyataan DPRD Kota Bontang ini ternyata direspon positif Pemkot Bontang. Melalui Kepala Dinas Pekerja Umum dan Penataan Tata Ruang Kota Bontang, Tavip Nugroho, Pemkot Bontang menyatakan telah menyiapkan sejumlah rencana.
“Kami telah bersurat ke KSOP (Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan, Red.) Kelas II Kota Bontang agar memberi informasi ke kapal-kapal yang akan berlabuh di Pelabuhan Loktuan untuk mengambil jarak aman dari masjid,” paparnya.
“Kami juga akan pasang rambu suar sebagai penanda radius aman untuk kapal,” tutup Tavip. (sur/adv)