AKSELERASI – Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kalimantan Timur, Ely Hartati Rasyid, menyatakan sebesar 90 persen sektor perekonomian di Kaltim didominasi oleh Usaha Mikro Kecil Menengah. Sementara 10 persen sisanya ditempati oleh investasi dan dunia usaha.
Menurutnya, sektor UMKM ke depan lebih unggul, dibandingkan dengan sektor yang bergantung pada Sumber Daya Alam.
“UMKM itu berpotensi menjadi sektor unggul yang akan meningkatkan ekonomi sebagai pengganti SDA. Saat krisis, UMKM menunjukkan kuasanya. Hampir 90 persen ekonomi kita dari UMKM, hanya 10 persen saja dari investasi besar dan usaha besar,” katanya.
UMKM, kata politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan tersebut, termasuk ke dalam sektor anti krisis. Dalam artian, akan tetap tumbuh di tengah-tengah masyarakat, apapun situasi dan kondisi yang terjadi.
“Para pelaku UMKM ini bisa bertahan dan beradaptasi dengan baik di masyarakat. Karena resistensinya luar biasa kuat terhadap isu-isu ekonomi dunia. UMKM itu juga termasuk pondasi besar bagi perekonomian. Karena 80 hingga 90 persen penyumbang ekonomi kita dari pergerakan UMKM,” urainya.
Mengingat peran penting UMKM ini, Ely Hartati Rasyid meminta kepada Pemerintah Provinsi Kaltim untuk terus mendorong UMKM guna berperan serta bagi Kaltim. “Resistensi UMKM ibarat ikan kecil di kolam yang geraknya terbatas. Kalau masuk pemain baru ‘ikan besar’, ikan kecil ini akan habis. Mereka wajib dilindungi,” ucapnya.
Ia berharap, UMKM sebagai pijakan dan sandaran ekonomi Indonesia dapat membuat Kaltim tidak lagi bergantung dengan SDA ataupun bahan-bahan impor. “Kalau UMKM kita kuat, maka produk yang kita pakai sehari-hari dan dikonsumsi masyarakat itu bisa dihasilkan dengan mudah. Kita kuat jika bisa mandiri secara ekonomi dan tidak tergantung lagi pada bahan import dan bahan-bahan luar.” tukas Ely Hartati Rasyid. (adv)
