Baca Juga

spot_img

Ini Cara Dinkes Kaltim Melawan Stunting

AKSELERASI – Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Timur dr Jaya Mualimin, meminta masyarakat untuk memanfaatkan sumber daya alam untuk melawan gangguan pertumbuhan akibat kekurangan gizi atau stunting.

“Pangan dari SDA lokal, seperti tanaman pangan lokal, buah-buahan, sayuran, ikan, daging, telur, susu, dan lain-lain amat baik untuk memenuhi kebutuhan gizi yang seimbang bagi ibu hamil, menyusui, dan anak-anak,” katanya, beberapa waktu lalu.

Upaya penekanan stunting, menurut dr Jaya Mualimin, juga perlu mendapatkan dukungan dengan peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan dasar, pendidikan, sanitasi, air bersih, dan perlindungan sosial bagi keluarga miskin dan rentan.

Makanya, dia menyatakan penanganan stunting harus menjadi prioritas utama masyarakat, karena stunting bukan hanya berdampak pada kesehatan fisik dan mental anak, melainkan juga pada produktivitas dan daya saing bangsa pada masa depan.

“Stunting adalah kondisi di mana tinggi badan anak lebih rendah dari standard usianya. Stunting dapat menghambat pertumbuhan otak dan perkembangan kognitif anak, sehingga berpotensi menurunkan prestasi belajar dan kemampuan kerja pada kemudian hari,” ujarnya.

Dr Jaya Mualimin menyebut Pemerintah Provinsi Kaltim telah mengalokasikan anggaran Rp 100 miliar untuk program penanggulangan stunting pada tahun ini. “Anggaran tersebut akan digunakan untuk berbagai kegiatan, seperti penyuluhan gizi, pemberian suplemen besi dan vitamin A, pemantauan pertumbuhan anak, pemberdayaan kelompok ibu hamil dan menyusui, pembangunan posyandu dan pos gizi desa, serta bantuan pangan non tunai,” tutupnya. (dhi/adv)

spot_img

Yuk Baca Juga

spot_img

Berita Terkait