Pada 17 Januari, Irine melepas sekaligus tiga video musik sebagai rangkaian lengkap dari EP (extended play) yang dikeluarkannya pada 2018 lalu. Tiga video musik tersebut ialah Permata untuk Raja, Besok-Besok, dan Altokumulus Kelabu.
AKSELERASI.ID – Ada alasan tersendiri mengapa Irine memilih meluncurkan tiga musik video sekaligus dalam satu hari. “Aku mulai dari sebuah kenyataan bahwa aku bukan orang yng memilih jalur musik dan memilihnya tanpa embel-embel lain gitu. Aku juga seorang yang bekerja, dan bekerja di area lokasi,” ungkapnya. “Jadi mungkin banyak juga musisi yang sambil bekerja, dan aku memilih untuk bekerja di mana situasi internet akses ketemu orang terbatas. Pokoknya cuma kerja aja di lokasi itu.”
Kemudian, Irine mengambil kesempatan cuti. Ia berpikir, bahwa tiga musik video tersebut sudah rampung dan akhirnya ia memutuskan untuk merilis ketiganya sekaligus. “Toh ada kesempatan. Aku lebih sreg langsung tiga tiganya rilis, sebagai pembuka 2020 yang tidak kubuka dengan baik awalnya.”
Ketiga lagu tersebut diakui Irine memiliki nuansa yang sama, namun memiliki tema yang berbeda. Untuk lagu Besok-Besok, menceritakan tentang kekhawatiran seseorang apakah masih ada hari esok untuk pertemuan. “Lagu ini tentang keresahan pasangan, apakah masih ada hari esok untuk bisa bertemu, apakah masih bisa meluangkan kasih sayangku ke dia,” ungkap Irine.
Lebih lanjut, Irine mengungkapkan bahwa lagu tersebut ia buat berkaca dari keadaan orang tuanya. “Dulu waktu jaman aku kuliah, Ibuku di Balikpapan, Ayahku di Berau. Jadi aku mengambil sudut pandang Ibu,” tuturnya. “Apakah masih ada pertemuan esok hari untuk bisa satu tempat dengan suami? Atau sesederhana merapikan bajunya, bisa minum kopi bareng, atau bahkan mendengar omelannya.”
Sedangkan lagu Permata untuk Raja, diakui Irine diambil dari kisah pribadinya. “Kayak aku seorang hamba yang menyukai seorang raja, tapi aku merasa tidak pantas untuk menyukai sang raja,” ujarnya. “Sehingga permata yang aku punya yang ingin aku berikan kepada raja, mungkin lebih baik diberikan oleh tangan yang lebih rupawan. Ilustrasinya begitu, sih. Nggak bisa menggapai kasih sayang dari orang yang kita mau.”
Last but not least, lagu altokumulus kelabu muncul karena keresahan. Lagu ini mengajak semua orang untuk mengerti yang akan dia pilih tanpa harus bingung dengan anggapan orang lain tentang pilihan tersebut.
“Banyak orang-orang berkomentar, ‘kamu terlalu kurus, atau kamu terlalu gendut’ atau ‘kamu heboh banget, sih? Ih, introver banget, deh.’ Orang lain itu nggak berhak untuk memutuskan apakah versi diri kita itu benar atau tidak,” ungkap Irine. “Menurut aku bukan tentang benar atau tidak, tapi setiap punya awak cantik yang berbeda-beda.”
Irine menambahkan, “Jadi lagu ini tentang ajakan bahwa setiap orang punya versi terbaik dari dirinya masing-masing, dan itu adalah hasil dari awan cantik yang kamu pilih sendiri. Bukan dipilihkan orang lain.” (*)