AKSELERASI – Dinas Kesehatan Kalimantan Timur mendorong optimalisasi Pos Pelayanan Terpadu atau Posyandu. Menariknya, hal ini dilakukan agar bisa melayani masyarakat yang telah lanjut usia (lansia). “Jadi posyando perannya dimaksimalkan, selain penanganan terhadap pertumbuhan balita dalam program pencegahan stunting,” ucap Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Kaltim, Fit Nawati.
Katanya, dengan cara ini, layanan di posyandu akan lebih fokus pada pengawalan siklus kehidupan. Di mana lansia, remaja, bayi, dan balita akan mendapatkan layanan yang terintegrasi dalam satu tempat.
Dengan adanya integrasi tersebut, Dinkes Kaltim berharap keluarga yang memiliki bayi atau balita juga akan membawa lansia ke posyandu. “Tujuannya adalah untuk meningkatkan penanganan terhadap penyakit tidak menular dan mengupayakan kesehatan dan produktivitas lansia,” bebernya
Fit Nawati berharap, dengan adanya layanan integrasi tersebut, Dinkes Kaltim dapat memberikan perhatian yang holistik terhadap kesehatan masyarakat. Termasuk pertumbuhan balita dan penanganan kesehatan semua fase usia.
“Langkah ini juga menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam memaksimalkan upaya pencegahan stunting pada balita dan meningkatkan kesehatan serta kualitas hidup lansia,” sebutnya. (dhi/adv)