spot_img

Menengok Kesigapan Dinkes Kaltim Tangani Kasus Pasca Imunisasi (2-Habis)

Imunisasi adalah program pemerintah yang bertujuan untuk mencegah anak-anak menderita penyakit yang bisa dicegah dengan vaksin.

KASI Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Kaltim Ivan Hariyadi menyatakan, cakupan imunisasi di Kaltim sudah cukup bagus. Namun masih ada kendala dalam hal aplikasi data imunisasi. “Kami sekarang menggunakan aplikasi ASIK (Aplikasi Satu Sehat Indonesia, Red.) yang berbasis NIK (Nomor Induk Kependudukan, Red.),” katanya.

Ivan Hariyadi mengemukakan, dengan aplikasi ini, riwayat imunisasi anak-anak bisa dilihat. Namun masalahnya adalah banyak anak-anak yang belum punya NIK sejak lahir. “Jadi kami harus menginput data imunisasi mereka secara manual dulu baru bisa masuk ke aplikasi ASIK,” tuturnya.

Selain itu, Ivan Hariyadi juga mengakui bahwa masih ada kelompok masyarakat tertentu yang belum mau melakukan imunisasi karena alasan-alasan tertentu. Untuk itu, dia mengatakan bahwa Pokja KIE di Komda PP-KIPI terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang manfaat dan keamanan imunisasi.

“Kami juga terus memperkenalkan imunisasi-imunisasi baru yang ada sekarang, seperti rotavirus, PCV (pneumococcal conjugate vaccine, Red.), dan HPV (human papillomavirus, Red.),” sebutnya.

Disamping itu, Ivan Hariyadi memaparkan, imunisasi rotavirus untuk mencegah diare akibat virus pada bayi usia 2-4 bulan. Imunisasi PCV untuk mencegah pneumonia atau sesak nafas pada anak usia 2-12 bulan. Sementara imunisasi HPV untuk mencegah kanker serviks pada anak putri kelas 5 SD. “Jadi kami harap masyarakat bisa memanfaatkan imunisasi ini untuk kesehatan anak-anak mereka,” pungkas Ivan Hariyadi. (ags/adv)

spot_img

Yuk Baca Juga

spot_img

Berita Terkait