Nama Ada Al Ali Murrabbaniah cukup kondang di Tenggarong. Maklum saja, ia memiliki banyak murid menjahit.
TIGA tahun terakhir, jumlah murid Alda, sapaannya, cukup meningkat pesat. Semula hanya 4 orang pada 2022. Namun pada 2023, meningkat menjadi 7 orang. Dan tahun ini, muridnya mencapai 12 orang. Di luar itu, ia juga memiliki murid di kursus menjahit yang idbukanya. Jumlahnya ada 11 orang.
“Kalau untuk murid, saya juga menerima siswa yang magang,” tuturnya, saat diwawancara Akselerasi.id, usai upacara memperingati Hari Sumpah Pemuda (HSP) di halaman parkir Komplek Gelora Kadrie Oening, Senin 28 Oktober 2024.
Niat untuk memperkenalkan dunia menjahit kepada generasinya, Gen Z, tak berhenti sampai disitu. Di Kota Raja, Alda bahkan mendirikan Komunitas Menjahit Tenggarong. Saat ini, jumlah anggotanya bahkan mencapai 50 orang.
Kata Alda, ide untuk membangun Komunitas Menjahit Tenggarong diilhami setelah ia terpilih sebagai Juara Terbaik 1 Bidang Pendidikan Pemuda Pelopor Kaltim 2024. Ia mengaku, komunitas ini dibangun untuk memberikan wadah kepada masyarakat di Tenggarong untuk mereka yang ingin belajar menjahit. “Jadi kalua ada masyarakat yang mau belajar menjahit, ada komunitas ini yang siap membantu,” akunya.
Alda memahami, dunia menjahit dan dunia anak muda, khususnya Gen Z, adalah dua hal yang mustahil untuk disatukan. Pasalnya, sebagian besar anak muda saat ini menganggap, menjahit adalah hal yang jadul dan dekat dengan dunia orangtua.
Maka, di titik itulah Alda ingin mengubah persepsi anak muda di generasinya bahwa menjahit tak melulu menjadi selera orangtua. “Jadi aya merubah pikiran teman-teman di Tenggarong dengan cara menciptakan karya yang sedang tren saat ini. Kalau mereka melihat karya yang bagus, saya berharap mereka juga tertarik untuk membuat hal serupa,” paparnya. (ak/adv)