AKSELERASI, SAMARINDA – Penyandang disabilitas di Benua Etam ternyata mampu berprestasi. Buktinya, saat PEPARNAS XVII yang berlangsung di Solo, mereka mampu menempati posisi 13 besar nasional. Capaian ini lebih baik dari PEPARNAS XVI pada 2021 di Papua, dimana kontingen Kaltim berada di posisi 15 nasional.
Kabid Pembudayaan Olahraga Dispora Kaltim, AA Bagus Surya Saputra, mengatakan atlet Paralimpiade Kaltim menyabet 38 medali. Terdiri dari 7 emas, 13 perak, dan 18 perunggu. Baginya, hasil ini jadi bukti konkret prestasi atlet Paralimpiade Kaltim. “Capaian ini juga merupakan bukti hasil kerjasama semua pihak. Termasuk dukungan dari Dispora Kaltim,” katanya.
Menurut AA Bagus Surya Saputra mengungkapkan, upaya yang telah dilakukan Dispora Kaltim tak sia-sia. Sebelum dan sesudah PEPARNAS XVII, Dispora Kaltim telah menyiapkan anggaran, pembinaan, hingga pengawasan kepada atlet, pelatih dan official.
“Perlu diingat, PEPARNAS XVII tidak hanya soal memperebutkan medali. Kami menganggap ajang ini untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya inklusi dan aksesibilitas bagi penyandang disabilitas di dunia olahraga,” jelasnya.
Disamping itu, AA Bagus Surya Saputra menegaskan, capaian ini pula menjadi dasar Dispora Kaltim untuk mencari atlet-atlet baru disabilitas untuk dibina. Dia menaki, saat ini, atlet Paralimpiade Kaltim didominasi usia lanjut.
“Memang dari sisi umur khusus untuk atlet NPCI tidak ada batasan. Jadi kami ingin mendapatkan dan mencari bibi-bibit baru, sebagaimana bibit baru ini bisa kami kembangkan kapasitasnya sebagai atlet,” tutupnya. (ak/adv)
