AKSELERASI – Proyek pengerjaan turap sungai Bontang di Kelurahan Gunung Elai dinilai tidak dapat selesai tepat waktu.
Hal itu disampaikan Wakil Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bontang, Abdul Malik seusai melakukan inspeksi ke lokasi pengerjaan proyek tersebut.
Ia mempertanyakan progres dari proyek pengerjaan turap sungai senilai Rp.16.7 Miliar yang bersumber dari bantuan keuangan Provinsi Kalimantan Timur lantaran hingga saat ini baru mencapai tahap 22 persen.
“Tadi saya sudah lihat sendiri di lokasi, saya harap ada solusi untuk masalah ini,” ujarnya.
Malik mengatakan jika tidak ada pembaruan dalam metode kerja maka potensi keterlambatan proyek ini semakin besar.
“Harus ada tindakan serius untuk menangani ini seharusnya, kita evaluasi baik-baik. Saya juga sarankan kalau bisa intensitas waktu kerja harus dinaikkan tapi tetap mengacu pada aturan,” tegasnya.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Bontang, Usman menilai cuaca yang tidak mendukung merupakan faktor proyek ini terhambat. Ia mengaku pihaknya mendapat kesulitan dalam penyesuaian waktu kerja.
“Cuacanya memang lumayan tidak mendukung sehingga proyek ini terhambat,” ungkapnya.
Diketahui, proyek pembangunan turap sungai ini adalah upaya pemerintah dalam menangani persoalan banjir yang kerap melanda sebagian wilayah di Kota Bontang. (adv)