AKSELERASI.ID, Samarinda – Nama Gubernur Kalimantan Timur 2 periode (2008-2018), H. Awang Faroek Ishak, menjadi perbincangan setelah usulan untuk menjadikan namanya sebagai nama Jalan Tol Balikpapan–Samarinda (Balsam) mencuat. Jalan tol pertama di Kalimantan ini menjadi warisan monumental dari kepemimpinannya.
Usulan tersebut disampaikan oleh Ketua Umum Persekutuan Dayak Kalimantan Timur (PDKT), Syaharie Jaang, sebagai bentuk penghormatan atas jasa besar Awang Faroek dalam menggagas dan merealisasikan pembangunan jalan tol sepanjang 99,5 kilometer itu.
“Jalan Tol Balsam adalah warisan monumental yang lahir dari visi besar Pak Awang Faroek. Beliau tak hanya memiliki pandangan jauh ke depan, tetapi juga keberanian untuk melawan segala pertentangan, terutama masalah pendanaan,” ujar Jaang mengutip Korankaltim.com, Selasa (24/12/2024).
Perjuangan di Tengah Tantangan
Pembangunan Tol Balsam dimulai pada 2011 di masa kepemimpinan Awang Faroek Ishak sebagai Gubernur Kaltim. Dengan segala tantangan, termasuk keterbatasan anggaran dan kebutuhan untuk melintasi kawasan konservasi Taman Hutan Raya (Tahura) Soeharto, proyek ini berhasil diselesaikan melalui lobi intensif dan determinasi kuat dari almarhum.
Tol ini mulai beroperasi secara bertahap, dengan Seksi II, III, dan IV diresmikan pada Desember 2019, sementara Seksi I dan V baru dioperasikan pada Agustus 2021. Jalan tol ini terbukti memberikan dampak besar dalam memangkas waktu tempuh antara Balikpapan dan Samarinda, serta meningkatkan konektivitas ekonomi di Kalimantan Timur.
“Awalnya, banyak yang skeptis karena jumlah penduduk Kaltim masih kecil dibandingkan Pulau Jawa. Tapi manfaatnya kini nyata, terutama dalam mendukung investasi dan pertumbuhan ekonomi, apalagi sebagai bagian dari persiapan Kaltim menjadi Ibu Kota Negara (IKN),” ujar Wali Kota Samarinda periode 2016 – 2021 ini.
Penghormatan untuk Sosok Visioner
Jaang menyebut penamaan Jalan Tol Balsam menjadi Jalan Tol Awang Faroek Ishak akan menjadi pengingat bagi generasi mendatang tentang perjuangan seorang pemimpin visioner yang berkontribusi besar pada pembangunan Kaltim.
“Ketika kita melintasi jalan tol ini, kita mengingat sosok beliau yang gigih dan berdedikasi. Penamaan ini adalah cara terbaik untuk mengenang jasa beliau,” imbuh Jaang. (red)