AKSELERASI, SAMARINDA – Analis Kebijakan Ahli Muda Bidang Pengembangan Pemuda Dispora Kaltim, Rusmulyadi, mengatakan, program Pemilihan Pemuda Pelopor yang dilaksanakan setiap tahun punya dampak yang besar bagi para peserta. Terutama Gen Z.
Pasalnya, ada sejumlah benefit yang bisa dirasakan. Selain karya mereka dikenal di seluruh Indonesia, mereka juga berkesempatan menjadi pembicara di ejumlah event resmi pemerintah.
“Makanya, banyak para pemenang Pemuda Pelopor tingkat nasional dari Kaltim kini merasakan benefitnya. Salah satunya adalah dipercaya menjadi pembicara bagi pemuda lain,” sebut Rusmulyadi.
Terlebih, tawaran seperti ini tidak hanya mereka dapatkan di Kaltim. Tetapi juga di pelbagai provinsi lain di Indonesia. “Pemuda Pelopor adalah event pemerintah. Jadi sudah pasti jika ada kaitannya dengan kepemudaan, mereka yang menjadi pemenang akan diundang dalam event-event penting untuk menjadi pembicara,” jelas Rusmulyadi.
Dispora Kaltim, secara umum, hanya membuka jalan bagi peserta yang mengikuti program ini. Makanya, tidak ada paksanaan bagi pemuda yang memiliki karya namun memilih tidak berpatisipasi di ajang ini.
“Meski hanya membuka jalan, peran Dispora Kaltim justru ingin memperkenalkan karya para peserta terpilih ke tingkat yang lebih tinggi,” paparnya.
Sebagai informasi, seleksi pemilihan Pemuda Pelopor untuk tingkat nasional telah dilakukan Dispora Kaltim. Prosesnya dilaksanakan sejak Mei lalu. Ada 59 peserta yang lolos dari tingkat kabupaten/kota. Setelah di seleksi, terpilih 5 peserta terbaik.
Mereka adalah Sudirman asal Kukar dengan Bidang Kepeloporan Pangan. Ardis Christian asal Balikpapan dengan Bidang Kepeloporan Pengelolaan SDA, Lingkungan dan Pariwisata. Al Ali Murrabbaniah asal Kukar dengan Bdang Kepeloporan Pendidikan. Ary Febrian Masis asal PPU dengan Bidang Kepeloporan Seni Budaya. Dan terakhir Choliq Hidayah asal Bontang dengan Bidang Kepeloporan Inovasi Teknologi. (ak/adv)