spot_img

Nasib Tim 11 Pendiri Kota Bontang Jadi Perhatian DPRD

AKSELERASI – Sejarah Kota Bontang tak lepas dari sosok pendirinya. Mereka adalah Abdul Muis –Ketua– Rusli Burhan –Wakil Ketua– Kaharuddin Ja’far –Sekretaris– dan para anggotanya seperti Syamsuddin Bana, Roy Basuki, Ridwan Habibon, Kamran Haya, Muslim Arsyad, Bestari Alamsyah, Mansyah Musfa, dan Mulyana. Nama-nama itu dikenal dengan Tim 11.

Lewat peran mereka, Kota Taman berubah statusnya menjadi sebuah kota otonom –sesuai Undang-Undang Nomor 47 Tahun 1999– yang masuk dalam wilayah Provinsi Kalimantan Timur. Sayangnya, di usia senja, jasa para pendiri Kota Taman ini kian diabaikan dan terpinggirkan.

Kondisi ini tentu saja menjadi atensi serius Agus Haris. Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Bontang itu mengungkapkan, harus ada reward khusus yang diberikan Pemerintah Kota Bontang terhadap mereka. Dia bahkan mengusulkan pembangunan sebuah taman khusus bagi Tim 11 sebagai bentuk penghargaan.

“Saya minta ke Pemkot Bontang untuk membangun taman bagi mereka (Tim 11, Red.). Ini sebagai bentuk terima kasih kita atas jasa yang telah mereka lakukan untuk Kota Bontang,” katanya.

Menurut politisi Partai Gerakan Indonesia Raya ini, perjuangan Tim 11 bukan sesuatu yang mudah dilakukan. Terlebih pada masa itu. Makanya, ujar Agus Haris, Tim 11 menjadi contoh teladan bagi masyarakat yang mampu mengorbankan waktu, tenaga, serta pikiran, untuk perkembangan Kota Bontang.

“Mereka patut diganjar banyak penghargaan. Sebab perjuangan mereka tidak mudah. Itu membutuhkan waktu dan pengorbanan, sebelum Pemerintah Pusat menetapakan keputusan Kota Bontang sebagai wilayah mandiri,” urainya.

Disamping itu, Agus Haris juga mendesak Pemkot Bontang memberi perhatian besar kepada Tim 11. Salah satu contohnya, ucap Agus Haris, adalah program tali asih berupa bantuan intensif yang berkelanjutan bagi mereka.

”Jangan saat ulang tahun Kota Bontang saja baru diapresiasi. Menurut saya, Pemkot Bontang perlu setiap bulan memberikan intensif khusus kepada mereka,” tegasnya.

Agus Haris menilai, Pemkot Bontang perlu berinovasi mencari anggaran khusus agar bantuan insentif ini bisa direalisasikan setiap tahun.

“Meraka itu seperti veteran perang yang bisa mendapatkan santunan dari negara. Pemkot Bontang harus mengambil peran ini sebagai bentuk kepedulian kepada para pendiri Kota Bontang,” tutupnya. (sur/adv)

spot_img

Yuk Baca Juga

spot_img

Berita Terkait