AKSELERASI – Jalan-jalan di kota Bontang dinilai sudah dalam taraf memprihatinkan dan berbaha bagi pengendara. Apalagi bagi mereka yang kerap harus hilir mudik di jalan karena profesi. Seperti driver ojol, kurir dan joki pengiring ambulans.
Baru-baru ini para pengguna utama jalan seperti driver ojol dan sejenisnya yang tergabung dalam Gerakan Aksi Roda Dua (Garda) melakukan aksi mengeluhkan kondisi jalan di kota Bontang tersebut.
“Kami berharap, kedatangan kami bisa di tindak lanjuti oleh DPRD Bontang,” kata Kordinator Aksi Muhammad Ayub.
Anggota Komisi III DPRD Bontang Abdul Malik, dalam kesempatannya saat dihubungi langsung menanggapi cepat keluhan para driver ojol tersebut. Menurutnya beberapa permintaan perwakilan Garda ini, akan segera ditindak lanjuti.
Pihaknya mengaku akan segera melakukan pertemuan bersama unsur pimpinan fraksi dan komisi III DPRD Bontang untuk membahas hal itu.
“Kami terima ini, segera kami akan tindak lanjuti,” kata Malik.
Menurut Malik melanjutkan, terkait infrastruktur jalan, DPRD Bontang mengklaim telah menyiapkan redesain jalan umum di Bontang, diantaranya Jalan Cipto Mangunkusumo (eks Pupuk Raya), Jalan Moh Roem Bontang Lestari dan Jalan Soekarno Hatta.
DPRD seperti dikatakan Malik, sudah melobi pemerintah dengan Kementerian PUPR di Jakarta baik terkait desain maupun dari sisi anggaran, “Kami terus komunikasikan dengan kementerian,” ujar politisi PKS Bontang itu.
Terkait penanggulangan banjir Bontang, DPRD Bontang telah serius membahas hal itu dengan lahirnya Pansus Banjir. Bahkan, sudah dibahas tuntas antar forkopimda di era pemerintahan Neni Moerniaeni-Basri Rase.
Pihaknya juga sudah mengusulkan perda inisiatif DPRD Bontang tentang penanggulangan banjir. Sementara pemerintah sudah menyiapkan masterplan banjir, dengan kajian akademik dari Universitas Airlangga.
“Kami sudah usulkan perdanya, semoga desain masterplan bisa selesai tahun ini ,” pungkasnya.