AKSELERASI – Insiden ambruknya trotoar di Jalan Kesuma Bangsa saat pawai Hari Ulang Tahun ke-77 Republik Indonesia, Sabtu 20 Agustus 2022 pagi, berbuntut panjang. Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Samarinda, Anhar, meminta agar pemilihan kontraktor lebih selektif. Sebab, insiden ini menyiratkan jika pembangunan trotoar terkesan asal jadi dan sekadar menghabiskan anggaran saja.
Seperti diketahui, trotoar di Jalan Kusuma Bangsa –tepatnya di dekat jalan masuk Balai Kota– tiba-tiba ambruk saat pawai HUT ke-77 RI. Ramainya warga dan pedagang menyaksikan pawai diduga menjadi penyebab ambruknya trotoar. Tak ada korban luka dalam peristiwa ini, namun warga bersama keluarganya sempat syok atas kejadian ambruknya trotoar. Trotoar yang ambruk diketahui usianya sudah uzur. Dan pemerintah baru saja mempercantik trotoar tersebut dengan batu alam.
Terlihat barang dagangan dan sepeda motor berhamburan di trotoar yang ambruk. Diketahui, Pawai HUT RI ini melewati rute Jalan Kusuma Bangsa, Jalan Basuki Rahmat, Jalan Abdul Hasan, Jalan P Diponegoro dan Jalan Imam Bonjol.
“Saya minta kepada Pemkot (Pemerintah Kota, Red.) Samarinda melalui Dinas PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Red.) untuk lebih selektif memilih kontraktor agar kualitas bangunan lebih diutamakan,” katanya.
Bagi Anhar, meski dalam insiden tersebut tidak ada korban jiwa, namun hal tersebut sangat membahayakan masyarakat. Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan tersebut mengungkapkan, pembangunan harusnya lebih mengutamakan kualitas sehingga para pengguna trotoar terjamin keamanannya serta terhindar dari insiden yang membahayakan. Bukan justru mengancam keselamatan.
“Saya berharap ke depannya insiden serupa tidak terjadi lagi di semua unit pembangunan Kota Samarinda,” pintanya. “Tentu ini menjadi perhatian kita semua agar kedepannya tidak terjadi lagi. Terutama pemilihan kontraktor juga diharapkan yang mumpuni, kualitas pengerjaannya diutamakan,” timpalnya. (adv)