AKSELERASI – Ketersediaan air tanah di Kota Taman saat ini cukup mengkhawatirkan. Kondisi tersebut bahkan menjadi atensi bagi Wakil Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Kota Bontang, Abdul Malik. Bagi politisi Partai Keadilan Sejahtera ini, Pemerintah Kota Bontang harusnya memiliki inovasi.
Sebab selama ini, Kota Bontang masih mengandalkan air bersih bawah tanah. Hal tersebut sangat mengkhawatirkan karena persediaan bahan baku air bawah tanah sudah menipis seperti yang sering disampaikan oleh pihak PDAM.
“Pemkot Bontang bisa memanfaatkan air hujan dengan dibuatkan polder atau danau buatan untuk menampung, sehingga air tidak langsung mengalir ke laut,” ujarnya.
“Air hujan yang ditampung di polder atau danau buatan bisa dimanfaatkan menjadi bagian bahan baku air bersih, sehingga keluhan warga krisis air bersih bisa teratasi,” timpal Abdul Malik.
Menurutnya, Kota Bontang juga berada di dataran rendah akan berpotensi banjir jika intensitas curah hujan tinggi. “Dengan dibuatkan polder penampungan maka selain dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku air PDAM juga bisa mengatasi permasalahan banjir,” sebutnya.
Di lain sisi, Abdul Malik meminta Pemerintah Kota Bontang lebih serius dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, terlebih sudah disahkannya Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Bontang 2021-2026.
“Pemkot Bontang lebih serius lagi dalam melaksakan program prioritas, salah satunya dalam melayani masyarakat akan kebutuhan air bersih,” bebernya.
Abdul Malik juga menyinggung program unggulan Wali Kota Bontang seperti pariwisata, tentunya harus lebih jelas, baik wisata terpadu seperti wisata religi maupun wisata maritimnya.
“Bukan yang dibesarkan hanya efek-efek, seperti wisata kuliner dan penginapan saja. Tapi lebih jelas konsep besar pariwisatanya,” tutupnya. (sur/adv)