Gelombang pandemi Coronavirus Disease 19 –Covid-19– tak hanya meluluhlantakkan ekonomi, tetapi juga tenaga kesehatan yang berjibaku menyelamatkan masyarakat.
DI Kota Samarinda, sejumlah nakes dikabarkan terpapar Covid-19. Sebagian bahkan harus menjalani isolasi mandiri. Kondisi ini praktis menambah beban rumah sakit untuk merawat pasien Covid-19.
Kondisi ini menarik perhatian Wakil Ketua ewan Perwakilan Rakyat Daerah Kalimantan Timur, Muhammad Samsun. Menurut politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu, baik Pemerintah Kota maupun Pemerintah Provinsi, harus memerhatikan secara serius kondisi nakes di setiap rumah sakit.
Muhammad Samsun khawatir, jika kondisi ini dibiarkan dan terus berlanjut, jumlah nakes yang terpapar Covid-19 akan semakin banyak.
Makanya, dia berharap, Pemerintah harus punya solusi. Seperti, memberikan insentif tepat waktu dan perlindungan lebih kepada nakes yang bertugas menangani langsung pasien Covid-19.
Bagi Muhammad Samsun, perlindungan yag dimaksud adalah atensi Pemerintah dan manajemen rumah sakit dalam memberikan asupan nutrisi yang cukup untuk nakes.
“Peerintah bisa memberikan subsidi makaman yang mengandung gizi dan jumlah yang cukup untuk dapat menjaga kondisi tubuh nakes di rumah sakit” katanya.
“Kalau diberi dukungan penuh, pasti ketahanan tubuh nakes di rumah sakit kuat dan tidak mudah terpapar Covid-19 karena memiliki imun yang baik,” ujarnya.
Selain vitamin dan kebutuhan gizi yang cukup, urai Muhammad Samsun, Pemerintah juga harus memerhatikan insentif dan tunjangan nakes.
Sebab, dia menilai, gaji nakes saat ini tidak sesuai dengan beban kerja yang tinggi.
Maka dari itu, Muhammad Samsun meminta Pemerintah menggunakan anggaran penanggulangan Covid-19 yang nilainya mencapai Rp 500 miliar tersebut dalam menambah insentif para tenaga kesehatan. (dwi)