AKSELERASI – Wacana Pemerintah Kota Samarinda membangun terowongan di Gunung Manggah –Jalan Otto Iskandardinata– mendapat sorotan dari anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kalimantan Timur, Ananda Emira Moeis.
Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu mengaku, mengapresiasi langkah Pemkot Samarinda tersebut untuk mengurai kemacetan dan mengurangi kecelakaan lalu lintas. Namun, perlu ada studi kelaikan oleh tim ahli.
“Kalau memang dirasa laik dan mengurai kemacetan, kami pasti mendukung,” ucapnya, beberapa waktu lalu.
Ananda Emira Moeis juga meminta, Pemkot Samarinda melihat secara cermat dan tepat untuk rencana tersebut. Sebab, Jalan Otto Iskandardinata memiliki ruas yang sempit.
Memang, lanjut Ananda Emira Moeis, Pmkot Samarinda punya opsi lain. Yakni membangun fyover di Jalan Otto Iskandardinata. Namun, opsi pembangunan terowongan dianggap Pemkot Samarinda lebih menghemat anggaran.
“Saya yakin wali kota sedang meminta tim ahli untuk bisa merencanakan apa yang terbaik untuk mengurai kemacetan. Kedua, di sana memang kerap terjadi lakalantas. Memang seyogyanya menjadi salasatu fokus pekerjaan rumah Pemkot,” jelasnya.
Ananda Emira Moeis menjelaskan, Jalan Otto Iskandar memang kerap macet, bahkan beberapa kali terjadi insiden kecelakaan.
“Jam berangkat dan pulang padat merayap. Juga rawan. Tapi kami lihat dulu studi kelaikan yang dilakukan Pmkot seperti apa,” urainya.
Politisi yang berasal dari Daerah Pemilihan (dapil) Kota Samarinda tersebut menegaskan, Komisi III DPRD Kaltim pasti akan melakukan pengawasan terkait proyek tersebut.
“Kami sama-sama bergotong royong, apalagi sebentar lagi Samarinda menjadi penyangga ibu kota negara. Tentu ini akan menjadikan Samarinda lebih bagus dan nyaman,” tukasnya. (dwi/hms7)