spot_img

RSHD Tutup Hari Ini, Hak Karyawan Dijanjikan 29 Agustus Mendatang

AKSELERASI, SAMARINDA – Nasib Rumah Sakit Haji Darjad (RSHD) benar-benar di ujung tanduk. Rabu 7 Mei 2025 hari ini, RSHD resmi berhenti beroperasi. Fakta itu diketahui dari terbitnya surat pengumuman tertanggal Rabu 7 Mei 2025 yang beredar di antara karyawan Dan mantan karyawan RSHD.

Dalam pengumuman itu tertulis, seluruh operasional dan pelayanan di RSHD dihentikan sementara. Alasannya, manajemen RSHD akan melakukan pembenahan menyeluruh. Sementara untuk hak-hak karyawan, disebut akan dibayarkan paling lambat Jumat 29 Agustus 2025 mendatang. Pengumuman tersebut ditandatangani oleh Pelaksana Tugas (Plt) Direktur RSHD Setiyo Irawan, A.Md.,Kep.

Dari pantauan KLIKSAMARINDA, suasana di RSHD memang tampak sepi. Tak ada aktivitas apapun. Kecuali satu dua security yang tampak berjaga. Selain menutup pintu pagar di halaman parkir Gedung Jamrud RSHD, portal juga terpasang di jalan menuju parkir Gedung Nilam RSHD.

berhentinya aktivitas di RSHD sudah terlihat sejak Senin 5 Mei 2025. Di Unit Gawat Darurat (UGD) yang terletak di depan Gedung Nilam RSHD, nyaris tak ada aktivitas apapun. Selain tidak ada pasien, perawat dan dokter jaga pun tidak terlihat.

Sementara itu, X, salah satu karyawan RSHD yang enggan namanya dipublikasikan, mengatakan kondisi terkini menunjukkan bahwa manajemen RSHD yang dipimpin Chief Executive Officer (CEO) sekaligus Direktur Utama (Dirut) PT Medical Etam (ME) drh. Iliansyah, Plt Direktur RSHD Setiyo Irawan, A.Md.,Kep., General Manager (GM) RSHD Sulikah Amir, dan Human Resource Development (HRD) RSHD Mentari Oktamelina, memang sudah tidak mampu mengelola dengan baik RSHD.

“Jangan sampai kondisi sekarang jadi alasan mereka untuk lepas tangan. Terutama GM RSHD ibu Sulikah Amir yang Senin kemarin mendadak mengaku sudah resign,” ketus X, saat diwawancara via telepon oleh AKSELERASI, Rabu 7 Mei 2025 hari ini.

Selain itu, mantan karyawan RSHD, Y –yang enggan namanya dipublikasikan– juga berpendapat serupa. Bagi Y, keempat manajemen RSHD harus bertanggung jawab terhadap hak-hak mereka yang hingga saat ini belum jelas kepastiannya. “Ijazah dan surat pengalaman kami masih ditahan manajemen RSHD. Kalau begini, kepada siapa kami berkomunikasi? Mereka semua tidak mau berkomunikasi kepada kami untuk hal sepele seperti ini,” ucap Y.

Y menyebut, HRD RSHD Mentari Oktamelina juga seolah cuci tangan. Pasalnya, penyerahan ijazah dan surat pengalaman kerja yang masih ditahan manajemen RSHD justru dilimpahkan kepada staf manajemen RSHD Bernama Sutarto. “Pak Tarto itu apa wewenangnya? Selama ini cuma bisa disuruh-suruh memperbaiki ini-itu di RSHD. Semua ini menunjukkan manajemen RSHD mau cuci tangan terhadap emua tanggung jawabnya selama ini,” tegas Y. “Jangan cuma bisa memerintah kami, giliran ada masalah embunyi semua,” timpalnya.

Sementara tu, AKSELERASI bukan tanpa upaya untuk melakukan wawancara langsung kepada manajemen RSHD. Senin 17 Maret 2025, media ini mencoba melakukan konfirmasi melalui call center dan datang langsung ke RSHD. Namun tak mendapat respon. Bahkan, untuk kesekian kalinya, AKSELERASI kembali melakukan konfirmasi melalui call center RSHD, Selasa 22 April 2025, sekira pukul 15.24 Wita. Melalui salah satu petugas Front Office (FO), Rizka Adnaya, media ini sempat menjelaskan maksud konfirmasi kepada manajemen RSHD mengenai pelbagai masalah yang kini jadi atensi publik.

Tak hanya sampai disitu, AKSELERASI juga menyampaikan telah mengikuti prosedur yang diminta untuk janji temu kepada manajemen RSHD. Sayangnya, upaya tersebut tak membuahkan hasil. “Kalau untuk ngomong langsung ke manajemen kayaknya agak sulit,” kata Rizka Adnaya. (fai)

  Yuk Gabung ke Channel WhatsApp Akselerasi.id!

spot_img

Yuk Baca Juga

spot_img

Berita Terkait