AKSELERASI – Berangkat dengan biaya pribadi, para atlet di cabang olahraga (cabor) menembak Kalimantan Timur (Kaltim) berhasil membuktikan diri. Berlaga di Jakarta, Minggu 29 Oktober 20213 hingga Minggu 5 November 2023, atlet junior menembak Benua Etam, mampu merebut 6 medali. Diantaranya 1 medali emas, 3 medali perak, dan 2 medali perunggu.
Dengan hasil ini, para atlet lolos zona medali sesuai keinginan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim dan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kaltim. “Kami mencatat bahan evaluasi untuk persiapan tahun depan (PON XXI/2024 di Aceh dan Sumatera Utara, Red.). Salah satunya yakni fisik,” aku Pelatih Menembak Kaltim, Ervinna J Kolibu, Selasa 7 November 2023.
“Kekurangan kami itu fisik. Jadi kami akan adakan latihan fisik lebih intens,” katanya. “Untuk yang lainnya, selain harus jitu menembak, senjata yang digunakan juga harus sesuai dengan ukuran tubuhnya,” timpalnya.
Ervinna J Kolibu menguraikan, ada kendala yang dihadapi atletnya selama menjalani program latihan. Bahkan sampai menggunakan peralatan dari sekolah menembak yang ada di Kota Balikpapan.
“Kemarin itu atlet kami menggunakan jaket inventaris sekolah menembak. Kemarin juga sarung tangan terbatas, sepatu terbatas. Pokoknya yang ada di sekolah kami pakai,” akunya.
Selain itu, Ervinna J Kolibu berharap kepada pemangku kebijakan olahraga di Benua Etam, baik itu KONI Kaltim mapupun Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim agar bisa memenuhi perlengkapan latihan cabang olahraga (cabor) menembak, terutama amunisi atau peluru yang digunakan saat latihan.
“Kami semua berharap dari pemprov, Dispora dan KONI bisa lebih memenuhi kebutuhan atlet kami. Seperti perlengkapan menembaknya dan seperti kebutuhan amunisi itu pun harus bisa disesuaikan,” ungkapnya.
Kendala keterbatasan amunisi tersebut, jelas Ervinna J Kolibu, bukan hanya kali ini saja. Melainkan sejak persiapan menghadapi PON 2021 lalu di Papua.
“Contoh, PON Papua. Kami sangat terbatas. Istilahnya daerah lain amunisi sangat mudah, kami justru sangat kesulitan untuk amunisi. Jadi amunisi benar-benar disediakan sesuai dengan kebutuhan latihan. Amunisi masih jadi kendala besar. Kalau perlengkapan lain itu bisa pinjam, kalau amunisi kan enggak bisa,” paparnya.
Mewakili tim pelatih lainnya, Ervinna J Kolibu berharap kepada KONI Kaltim dan Dispora Kaltim agar dapat memenuhi kebutuhan atletnya. “Kami berharap ada sponsor yang mau membantu penembak Kaltim sebelum berlaga di PON yang akan datang,” pungkasnya. (adv)